
PENGURUSAN SISA TOPENG MULUT DAN HIDUNG SEBAGAI SISA BERISIKO: KAJIAN AWAL TERHADAP PENCEGAHAN PENULARAN VIRUS COVID-19 DI SABAH
Author(s) -
Abdul Asis,
Mohammad Tahir Mapa,
Abang Mohd Razif Abang Muis,
Syamsul Azizul Marinsah
Publication year - 2021
Publication title -
kinabalu
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 1394-4517
DOI - 10.51200/ejk.vi.3672
Subject(s) - covid-19 , medicine , disease , pathology , infectious disease (medical specialty)
Isu penularan wabak virus Corona atau COVID-19 telah mengubah landskap kehidupan manusia ke arah lebih berhati-hati, termasuklah pemakaian topeng mulut dan hidung semasa berurusan di luar kawasan rumah. Langkah awal pencegahan virus COVID-19 yang perlu dilakukan oleh masyarakat awam adalah memakai topeng mulut dan hidung serta sentiasa membasuh tangan dan menjaga kebersihan diri. Oleh hal yang demikian, permintaan topeng mulut dan hidung di pasaran semakin meningkat dan kerajaan telah meningkatkan pengeluaran topeng mulut dan hidung melalui pengeluaran kilang tempatan dan import dari negara luar. Hal ini menunjukkan kesedaran masyarakat terhadap penularan COVID-19 ini adalah tinggi dan jumlah penggunaan topeng mulut dan hidung juga adalah tinggi. Namun demikian, masalah baharu yang timbul adalah kaedah pelupusan topeng mulut dan hidung tidak diuruskan dengan sewajarnya. Setakat ini, topeng mulut dan hidung tidak dikategorikan sebagai sisa berbahaya atau sisa klinik. Masyarakat membuangnya sebagai sisa biasa. Walaupun topeng mulut dan hidung ini tidak dikategorikan sebagai sisa berbahaya, tetapi hal ini perlu diambil serius memandangkan penularan wabak COVID-19 ini sangat cepat dan boleh menular melalui topeng mulut dan hidung yang telah dibuang. Oleh itu, kajian ini akan mengenal pasti potensi penularan virus COVID-19 melalui topeng mulut dan hidung dan kaedah pengurusan sisa topeng mulut dan hidung bersepadu oleh pihak berkuasa tempatan(PBT) dan masyarakat yang sewajarnya sebagai sisa berisiko. Kajian ini menggunakan kaedah analisis kandungan berdasarkan fakta kajian lepas dan pemantauan umum untuk mendapatkan jawapan kepada objektif yang hendak dicapai. Hasil kajian menunjukkan bahawa sisa topeng dan mulut sangat berpotensi sebagai agen penularan virus COVID-19 sekiranya tidak diurus dengan cara yang betul. Kajian ini juga telah mengklasifikasikan sisa topeng mulut dan hidung sebagai sisa berisiko. Oleh itu, kajian ini memperkenalkan kaedah pengurusan sisa topeng mulut dan hidung yang sesuai demi mengelakkan daripada berlaku jangkitan kepada pengendali sisa. Kajian ini sangat penting dilaksanakan bagi mengelakkan kewujudan kluster baharu yang diakibatkanoleh kecuaian pengurusan sisa topeng mulut dan hidung.
The issue of the Corona virus outbreak or COVID-19 has changed the landscape of human life in a more cautious way including the use of masks when working outside the home. The first step in preventing the COVID-19 virus from the public is to wear a mask and regularly wash hands and maintain hygiene. As a result, the demand for masks in the market is increasing and the government has increased the production of masks through the production of local factories and imports from abroad. This indicates that the public is aware of the high prevalence of COVID-19 and that the use of masks is high. However, a new problem is a method of disposing of masks not being properly managed. So far. The masks are not categorized as hazardous or clinical waste. People remove masks as normal waste. Although masks are not categorized as hazardous wastes, they do need to be taken seriously as the COVID-19 outbreak is extremely rapid and can spread through the masked. Therefore, this study will identify the potential for transmission of the COVID-19 virus through the masks and integrated masks waste management methods by local authorities and the community as hazardous waste. This study uses content analysis methods based on past research facts and general monitoring to get answers to the objectives to be achieved. The results show that masks are highly potential agents of transmission of COVID-19 virus if not managed properly. This study has also classified residual masks as risky wastes. Therefore, this study introduces the appropriate mask waste management method to prevent infection from waste operators. This study is very important to prevent the existence of new clusters as a result of neglected management of masks.