
TRADISI MEGENGAN DALAM MENYAMBUT RAMADHAN
Author(s) -
Ali Ridho
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal literasiologi
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-5440
pISSN - 2656-3320
DOI - 10.47783/literasiologi.v1i2.32
Subject(s) - islam , humanities , sociology , art , theology , philosophy
Seiring perkembangan zaman yang terus mengalami evolusi, kajian al-Qur’an mengalami perkembangan dalam konteks wilayah kajiannya. Dari yang awalnya berupa kajian teks menjadi kajian sosial-budaya, yang menjadikan masyarakat agama sebagai objek kajian utamanya yang sering disebut sebagai kajian Living Qur’an. Salah satu fenomena Living Qur’an adalah tradisi Megengan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan di masyarakat Jawa. Tradisi Megengan ini dikategorikan sebagai fenomena Living Qur’an karena memenuhi lima indikator. Pertama, tujuan utama dari tradisi Megengan adalah untuk meyiarkan ajaran Islam ke dalam masyarakat, khususnya adalah masyarakat Nusantara (Jawa). Kedua, bentuk daripada doa kepada para leluhur yang telah berpulang kehadirat Allah Azza wa Jalla. Ketiga, wujud pemberian sedekah berupa makanan kepada tetangga. Keempat, meneguhkan Al-Akhwah dan Al-shilah al-Rahim (Persaudaraan dan Kasih Sayang). Tradisi Megengan menjadi bukti sejarah yang hingga terus menancap kuat di dalam amsyarakat Islam, bahwa Islam di Nusantara (Jawa) proses menyebarkannya identik dengan menggunakan pendekatan persuasif-cultural, yang hasilnya adalah Islam yang mendamaikan dan penuh dengan khazanah tradisi dan kebudayaan.
Tradisi