z-logo
open-access-imgOpen Access
EKSISTENSI ISLAM NUSANTARA
Author(s) -
Agus Sunyoto
Publication year - 2016
Publication title -
mozaic/mozaik
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2527-8738
pISSN - 1978-1768
DOI - 10.47776/mozaic.v2i2.82
Subject(s) - islam , art , humanities , theology , philosophy
Resistensi terhadap Islam yang terentang selama lebih dari delapan abad, sedikitnya terungkap dari catatan historiografi lokal. Dalam Kitab Musarar Babon Saka ing Rum yang dikutip dalam Primbon Ramal Djajabaja susunan R Tanoyo (1956), diungkapkan bahwa dalam usaha mengisi Pulau Jawa yang masih dihuni jin, siluman, brekasakan, dan berjenis-jenis makhluk halus, Sultan Al-Gabah, penguasa negeri Rum (istilah orang Jawa untuk menyebut Persia-pen) mengirim 20.000 keluarga muslim Rum ke Pulau Jawa di bawah pimpinan Patih Amirul Syamsu dan Jaka Sengkala. Mereka tinggal di Gunung Kendheng di pantai utara Jawa. Dikisahkan bahwa ke-20.000 keluarga muslim itu diserang makhluk-makhluk halus, banyak yang mati dan tersisa  hanya 200 keluarga. Mendengar laporan itu Sultan Al-Gabah  marah dan mengutus ulama., orang sakti dan syuhada ke Jawa untuk memasang “tumbal”. Salah seorang di antara ulama sakti yang menumbali tanah Jawa adalah Syekh Subakir. Dalam cerita tradisi dikisahkan setelah menumbali Tanah Jawa, Syekh Subakir kembali ke negeri Parsi.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here