z-logo
open-access-imgOpen Access
MAKNA NGUSABHA GEDEBONGDI DESA ADAT NGIS KECAMATAN MANGGIS KABUPATEN KARANGASEM
Author(s) -
I Ketut Dani Budiantara,
I Gede Sugiarka
Publication year - 2022
Publication title -
lampuhyang
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2745-5661
pISSN - 2087-0760
DOI - 10.47730/jurnallampuhyang.v13i1.296
Subject(s) - humanities , art
Desa Adat Ngis sampai saat ini masih melestarikan  adat dan  budaya leluhur. Hal ini terlihat dalam kegiatan yang berkaitan dengan upacara adat terutama dalam melaksanakan upacara Panca Yadnya. Ngusabha Gedebong merupakan salah satu upacara Panca Yadnya yang dilaksanakan umat Hindu di Desa Adat Ngis. Sesuai dengan namanya Ngusabha Gedebong sarana utama  upakaranya menggunakan sarana gedebong ( batang pohon pisang). Ngusabha Gedebong  dilaksanakan  setahun sekali setiap Sasih Kaulu.  Disamping  unik, juga belum pernah dilakukan kajian mendalam tentang bentuk, dan makna  Ngusabha Gedebong  di desa Adat Ngis. Berkaitan dengan itu, kajian difokuskan untuk mendeskripsikan bentuk,  dan makna Ngusabha Gedebong di Desa Adat Ngis tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pendekatan empiris. Jenis penelitian kualitatif, penentuan subjek penelitian purposive sampling. Jenis data digunakan data kualitatif, sumber data primer dan sekunder. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen; serta analisis data deskriptif dengan teknik induksi dan argumentasi. Berdasarkan hasil pembahasan disimpulkan bahwa bentuk Ngusabha Gedebong  di Desa Adat Ngis yaitu  merupakan jenis Dewa Yadnya yang dilaksanakan  setiap satu tahun sekali, tepatnya pada purnamaning sasih kawulu,  dengan sarana upacara terdiri dari : Bayuhan 1 tanding, bayuhan berisi piser/tumpeng yang terbuat dari nasi jit kuskusan dan di ujungnya berisi garam/uyah yang beralaskan kojong, bayuhan berisi belayag 11 (solas) buah,tehenan atanding berisi beras, benang putih, porosan, segau ( daun dapdap yang dialuskan/ditumbuk ),Ungkab Lawang atanding berisi beras, kelapa yang dikupas kulitnya, sampiyan pakecuan,kerik keramas, berisi segau atangkih, kunyit mekihkih atangkih, kapas dan minyak, gegine metunu atangkih, buah lemo atangkih, suah sunggar  sebagai pensucian,segehan putih kuning,buu,petabuh yaitu : tuak, arak, bere,.toya anyar ( air suci  yang masih sukla ), api takepan, tegteg  yaitu : wakul berisi jajan, biu, tumpeng, kasa putih, sampian kejingjing, banten pejatian yang dihaturkan di Bale Agung, ajuman  dan canang sari, dengan proses pelaksanaan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan penutup.  Sedangkan makna Nngusabha Gedebong  di Desa Adat Ngis yaitu bermakna  mohon kemakmuran, dan wujud syukur.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here