
Eliminasi Radikalisme Berbasis Adat (Pengembangan Model Alternatif Deteksi Dini Anarkisme Berlegitimasi Agama Di Provinsi Bali)
Author(s) -
Ni Nyoman Lisna Handayani,
Ni Ketut Erna Muliastrini
Publication year - 2021
Publication title -
lampuhyang
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-5661
pISSN - 2087-0760
DOI - 10.47730/jurnallampuhyang.v12i2.257
Subject(s) - humanities , sociology , philosophy
Tujuan jangka panjang penelitian ini adalah: dihasilkannya model pencegahan perilaku radikal dan tindakan terorisme di wilayah bali, dengan basis keunggulan nilai-nilai budaya dan lembaga lokal di masing-masing desa adat yang ada di Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan tipe “front-ended prototyfe studies” dengan mengedepankan kritik sosial-budaya dan rekonstruksi generalisasi radikalisme. Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan dengan: (1) pedoman observasi, (2) pedoman wawancara, (3) kuisioner, (4) pedoman studi dokumen, (5) fokus groups discussion, dan (6) interrater validity. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, Modalitas sosial dan budaya yang dimiliki oleh desa adat tersebut terdiri dari: lembaga-lembaga sosial keagamaan, seperti sekehe santi, teruna teruni, pecalang, lulu apad, tegak desa, sekehe jegog, sekehe gong, sekehe jojor dan baris, sekehe ebat, sekehe gaguruitan, sekehe angklung, dan organisas-organisasi sosial lainnya. Kedua, secara sosiologis, potensi kekuatan yang dimiliki oleh setiap desa adat yang menjadi lokasi penelitian ini, terpolarisasi kedalam 5 kelompok aspek, yaitu: aspek keagamaan, aspek sosial, aspek budaya, aspek ekonomi, dan aspek politik. Ketiga, responden sebagian besar berpendirian dan menjustifikasi agama bisa menjadi modal kultural dalam coraknya agama menjadi basis budaya dan tradisi. Keempat, Desa adat biasanya mengembangkan model penyelesaian konflik yang terjadi umumnya dapat diselesaikan secara damai oleh lembaga penyelesaian konflik, baik ditingkat keluarga maupun di tingkat masyarakat.