
Efektivitas Penggunaan Prostaglandin F2α dalam Menginduksi Birahi pada Sapi Bali Anestrus Post Partus dengan Berat Badan Berbeda
Author(s) -
I Putu Agus Kertawirawan,
Ni Luh Gede Budiari,
Made Rahayu Kusumadewi
Publication year - 2020
Publication title -
prosiding seminar nasional pembangunan dan pendidikan vokasi pertanian
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2774-1982
DOI - 10.47687/snppvp.v1i1.129
Subject(s) - zoology , medicine , biology
Birahi post partus merupakan salah satu ukuran dalam menilai tingkat produktivitas ternak sapi. Dalam keadaan tertentu birahi post partus pada sapi Bali akan berlangsung panjang sehingga menurunkan tingkat produktivitas. Prostaglandin dikenal sebaga agen luteolitik yang banyak digunakan di dalam upaya menginduksi birahi pada sapi anestrus post partus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas prostaglandin F2α dalam menginduksi birahi dengan tingkat berat badan berbeda. Penelitian menggunakan 42 ekor induk sapi Bali anestrus post partus > 3 bulan yang dibagi kedalam 3 kelompok berdasarkan interval berat badan yaitu ; P1 kelompok induk dengan berat badan 275 kg. Seluruh ternak dilakukan penyuntikan preparat hormon Prostagladin F2α (Lutalyse™-UpJohn) dengan dosis 5 ml/ekor. Ternak yang menunjukkan birahi pasca injeksi dilakukan inseminasi untuk mengukur tingkat kebuntingannya. Parameter yang diamati adalah persentase dan intensitas birahi serta angka kebuntingan pada masing-masing kelompok perlakuan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh ternak pada kelompok perlakuan memperlihatkan gejala birahi dengan intensitas birahi yang berbeda. Intensitas birahi pada kelompok P1: 42,86% jelas dan 57.14 % sedang, pada kelompok P2 : intensitas birahi 71,43% jelas dan 28.57% sedang, sedangkan pada kelompok P3 : intensitas birahi 85.71% jelas dan 14,29% sedang. Tingkat kebuntingan tertinggi diperoleh pada kelompok sapi dengan berat badan tertinggi (P3) diikuti oleh kelompok P2 dan P1 dengan persentase kebuntingan berturut-turut 85.71%, 71.43% dan 42,86%. Hasil ini menunjukan bahwa penggunaan prostaglandin F2α cukup efektif dalam menginduksi birahi pada sapi Bali anestrus post partus, dengan intensitas birahi dan angka kebuntingan lebih baik pada sapi yang memiliki berat badan yang lebih tinggi.