
TINJAUAN KEKUATAN PEMBUKTIAN DIGITAL SIGNATURE DALAM SENGKETA PERDATA DITINJAU DARI UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK
Author(s) -
Novi Juli Rosani Zulkarnaen
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ilmiah metadata
Language(s) - Spanish
Resource type - Journals
eISSN - 2745-5262
pISSN - 2723-7737
DOI - 10.47652/metadata.v1i3.12
Subject(s) - humanities , physics , philosophy
Disebabkan perkembangan dunia telematika khususnya internet semakin pesat yang menyebabkan terjadinya transaksi elektronik, maka untuk mencegah terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian bagi para pihak yang terikat dalam suatu transaksi, diperlukan suatu pembuktian ataupuan keabsahan dari suatu tanda tangan. Dalam pembahasan penelitian ini penulis mengangkat permasalahan tentang Bagaimana kekuatan hukum penggunaan tanda tangan elektronik dalam transaksi e-commerce menurut Hukum Perdata, serta bagaimana upaya hukum jika terjadi wanprestasi dalam transaksi E-Commerce. Dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode telaah pustaka (library research) untuk mentelaah data-data sekunder dan juga melakukan penelusuran melalui situs internet. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka ditarik kesimpulan bahwa Dengan adanya sertifikat digital yang terdapat dalam transaksi elektronik yang pada umumnya memuat tanda tangan elektronik sudah seharusnya tidak perlu dibuktikan seabsahannya lagi didalam pengadilan karena menurut pengamatan penulis bahwa data yang terdapat dalam sertifikat elektronik telah terjamin keamanannya oleh standar keamanan internasional. Tanda tangan elektronik sesuai dengan fungsi hakiki yang dimiliki olah tanda tangan konvensional pada hakekatnya memiliki kesamaan keberadaan hukum dengan tanda tangan konvensional pada kertas sehingga tanda tangan elektronik telah diakui keabsahannya dalam dunia perdaganan internasional. Upaya hukum yang dilakukan jika terjadi wanprestasi salah satu pihak dalam penggunaan tanda tangan elektronik dalam transaksi melalui E-Commerce, maka pihak yang dirugikan dapat meminta pertanggung jawaban dari pihak yang menimbulkan kerugian untuk memberi ganti rugi kepada pihak yang telah dirugikan..