z-logo
open-access-imgOpen Access
Otoritas Agama di Era Korona: Dari Fragmentasi Ke Konvergensi?
Author(s) -
Mohammad Zaki Arrobi,
Amsa Nadzifah
Publication year - 2020
Publication title -
maarif
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2715-5781
pISSN - 1907-8161
DOI - 10.47651/mrf.v15i1.85
Subject(s) - philosophy , physics , theology , humanities , chemistry
Artikel ini berupaya menarasikan pandangan, sikap, dan peran otoritas keagamaan Islam dalam merespons situasi pandemi akibat penyebaran virus korona di Indonesia. Fokus artikel ini adalah artikulasi wacana keagamaan dan praksis sosial yang dilakukan oleh ‘ustad selebritis’ dan organisasi massa Islam dalam menghadapi pandemi akibat Covid-19.Tulisan ini mengulas pergeseran wacana di kalangan otoritas keagamaan menyangkut isu Covid-19. Di saat wabah korona belum terdeteksi di Indonesia yakni di bulan Januari-Februari, respons otoritas agama mengalami fragmentasi dan kontestasi. Fragmentasi ini ditunjukkan dengan adanya gap antara sikap pro aktif dan konstruktif mayoritas pemuka dan organisasi agama dengan sikap reaktif dan kontra produktif sebagian kecil pemuka agama lainnya. Lambat laun, seiring dengan kasus Covid-19 yang kian menyebar di tanah air, otoritas agama baru berupa ‘ustad selebritis’ maupun otoritas agama lama seperti MUI, Muhammadiyah, dan NU mengalami konvergensi wacana dan praksis keagamaan dalam merespons Covid-19. Mereka sama-sama bekerja keras meyakinkan umat Islam bahwa pesan otoritas agama selaras dengan panduan otoritas kesehatan.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here