z-logo
open-access-imgOpen Access
PROSES BERPIKIR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIEN
Author(s) -
Maryanti Maryanti,
Laila Qadriah
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal sosial humaniora sigli
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2716-0270
pISSN - 2615-3688
DOI - 10.47647/jsh.v4i1.441
Subject(s) - humanities , physics , philosophy
Matematika memiliki objek yang abstrak sehingga untuk memahaminya tidak cukup hanya dengan menghafal tetapi dibutuhkan adanya proses berpikir. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan proses berpikir dan menganalisa kesulitan siswa dalam memecahkan masalah matematika berdasarkan langkah-langkah Polya ditinjau dari adversity quotient. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang subjek penelitian adalah siswa kelas XII SMAN 1 Banda Aceh yang terdiri dari tiga siswa. Pemilihan subjek menggunakan teknik pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dan didasarkan pada tingkat AQ (climber, camper, dan quitter) dan kelancaran komunikasi (lisan dan tulisan) siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara berbasis tugas, kemudian dilakukan triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Data dianalisis dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman: meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) subjek climber melakukan proses berpikir secara asimilasi dalam memahami, menyusun rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian masalah. Sementara itu, dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah proses berpikir yang dilakukan adalah asimilasi dan akomodasi. Kesulitan yang dialami subjek climber dalam memecahkan masalah matematika adalah kesulitan dalam memahami beberapa makna soal dari masalah yang diberikan, (2) subjek camper juga melakukan proses berpikir secara asimilasi dalam memahami, menyusun rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali penyelesaian masalah. Namun, melakukan proses berpikir secara asimilasi dan akomodasi dalam melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Kesulitan yang dialami subjek camper dalam memecahkan masalah matematika disebabkan lupa konsep, kesulitan memahami makna soal dari masalah yang diberikan dan terkadang juga kurang teliti ketika memecahkan masalah, dan (3) subjek quitter melakukan proses berpikir secara asimilasi dan akomodasi dalam memahami dan melaksanakan rencana penyelesaian masalah. Sementara itu, dalam menyusun rencana penyelesaian dan memeriksa kembali penyelesaian masalah dilakukan proses berpikir secara asimilasi. Kesulitan yang dialami subjek quitter dalam memecahkan masalah matematika disebabkan belum memahami dengan baik beberapa konsep dalam matematika, kesulitan memahami makna soal dari masalah yang diberikan dan kurang teliti ketika memecahkan masalah.Kata kunci: Proses Berpikir, Pemecahan Masalah, Langkah-Langkah Polya, Adversity Quotient (AQ).

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here