
ASPAL BUTON: ANALISIS DAN KAJIAN GEOKIMIA HIDROKARBON
Author(s) -
S.M. Tobing S.M. Tobing
Publication year - 2008
Publication title -
buletin sumber daya geologi/buletin sumber daya geologi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2580-1023
pISSN - 1907-5367
DOI - 10.47599/bsdg.v3i2.161
Subject(s) - physics , forestry , geography
Dua (2) conto aspal dari Formasi Sampolakosa, satu (1) conto batu serpih dari Formasi Winto, dan satu (1) conto minyak rembesan (oil seeps) dari Formasi Tondo dianalisis untuk studi hidrokarbon. Semua conto berasal dari P. Buton,Sulewesi Tenggara.Hasil kajian memberikan gambaran mengenai potensi hidrokarbon,kematangan termal, kualitas bahan organik dan karakter lingkungan pengendapan darimana hidrokarbon bersumber.Hasil analisis laboratorium menunjukkan bahwa secara umum bahwa batu serpih Formasi Winto berpotensi sangat bagus sebagai batuan sumber hidrokarbon. Kandungan hidrogen di dalam bahan organik cukup tinggi yang mencerminkan kualitasnya sebagai kerogen Tipe II yang berasal dari organisme akuatik atau algal. Pada kondisi sekarang batu serpih lebih menunjukkan karakternya sebagai batu serpih minyak atau 'oil shale'. Diperlukan kematangan termal yang lebihtinggi dari kondisi sekarang untuk menguraikan kerogen Tipe II menjadi minyak dalam jumlah yang optimal.KaJian data biomarker jelas menunjukkan tingkat kematangan termal relatif masih rendah pada batu serpih Fm. Winto. Minyak rembesan maupun aspal dihasilkan oleh batuan sumber dengan tingkat kematangan termal tinggi dan mengalamidegradasi baik termal maupun biologis. Algal akuatik merupakan sumber bahan organik baik untuk rembesan minyak dan aspal maupun batu serpih Fm. Winto. Rembesan minyak diperkirakan berasal dari batuan sumber yang diendapkan dalam lingkungan danau, sedangkan aspal berasal dari lingkungan marin karbonat. Batu serpih Fm. Winto diperkirakan berasal dari lingkungan pengendapan laut dangkal.Tidak dijumpai korelasi positif antara minyak rembesan, aspal dan batu serpih Fm. Winto. Aspal berasal dari batuansumber dengan lingkungan pengendapan marin karbonat.