z-logo
open-access-imgOpen Access
PEMBENTUKAN KIPAS ALUVIAL DI DAERAH SINUNUKAN, KECAMATAN BATANG NATAL, KABUPATEN MANDAILING NATALPROVINSI SUMATERA UTARA
Author(s) -
Mangara P Pohan
Publication year - 1970
Publication title -
buletin sumber daya geologi/buletin sumber daya geologi
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2580-1023
pISSN - 1907-5367
DOI - 10.47599/bsdg.v2i2.211
Subject(s) - physics , humanities , geomorphology , geology , art
Keterdapatan emas aluvial di Desa Sinunukan, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara telah diketahui sejak dahulu. Penambangan oleh rakyat maupun perusahan, umumnya dilakukan pada endapan tipe rombakan, endapan pantai, dan endapan undak. Interpretasi dari peta geologi dan foto udara, diperkirakan di daerah ini terdapat endapankipas aluvial, dimana endapan ini merupakan endapan yang berpotensi membawa mineral berharga seperti emas. Untuk mengetahui potensi mineral dan tipe endapan tersebut, di lakukan pemboran dengan menggunakan bor Bangka di daerah ini. Walaupun pemboran tidak mencakup seluruh daerah, akan tetapi data yang diperoleh cukup memberikan suatu informasi geologi bawah permukaan. Dari hasil pemboran, dapat diketahui pada bagian baratdaya blok penyelidikan lapisan kerikil dan kerakal berbentuk ″subrounded–round”, berukuran < 5 cm mempunyai ketebalan antara 4 - 8 m didominasi oleh batuan beku (andesit), dan batuan ubahan, setempat ditemukan batuan tersilisifikasi. Kearah timurlaut ukuran fragmen membesar menjadi sekitar 5 cm14 cm. Adanya lapisan lumpur, lempung, pasir, kerikil atau kerakal yang membentuk lapisan berselang-seling akibat pengendapan yang berulang-ulang, merupakan khas tipe Water Laid Deposits. Hasil pemetaan topografi, “top grave”, “isopach gravel”, dan “isograde”, dapat memperkuat dugaan bahwa di daerah ini terdapat suatu endapan kipas aluvial Dari data tersebut dapat diperkirakan, bahwa dahulu ada suatu aliran massa dan membentuk kipas aluvial, dimana hulu dari aliran massa berada pada bagian timurlaut daerah kajian. Pembentukan kipas aluvial di daerah ini diperkirakan berasal dari aliran Batang Natal yang terjadi pada Zaman Plistosen - Awal Holosen pada saat air laut lebih rendah 50 m-100m dari permukaan laut sekarang, dan iklim saat itu “arid” dan “semiarid”. Kemudian sesudah permukaan laut naik yang diperkirakan pertengahan Holosen, endapan kipas aluvial tersebut tertutup oleh pasir, lempung dan gambut yang merupakan hasil endapan genang laut.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here