
EKSISTENSI PENYULUH AGAMA DALAM MEMAKMURKAN MASJID DI KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH
Author(s) -
Safruddin Safruddin
Publication year - 2021
Publication title -
kalam: jurnal agama dan humaniora/kalam : jurnal agama dan sosial humaniora
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2597-9175
pISSN - 2338-2341
DOI - 10.47574/kalam.v9i2.114
Subject(s) - humanities , art
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan keberadaan penyuluh agama dalam memakmurkan masjid di Kecamatan Jaya Baru Kota Banda Aceh. Rumusan masalah yaitu; (1) bagaimana peran dan fungsi penyuluh agama dalam pemakmuran masjid di Kecamatan Jaya Baru kota Banda Aceh?; (2) bagaimana langkah-langkah yang dilakukan?; dan (3) bagaimana faktor pendukung dan penghambat penyuluh agama dalam memakmurkan masjid di Kecamatan Jaya Baru kota Banda Aceh? Penelitian ini disebut penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi terhadap penyuluh agama Islam PNS dan Non-PNS sebagai subjek utama, kepala KUA, pengurus masjid dan beberapa orang jamaah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran penyuluh agama di Kec. Jaya Baru yaitu sebagai pendidik, penceramah, dan khatib. Adapun fungsi penyuluh agama yaitu informatif, eduaktif, konsultatif dan advokatif. Fungsi informatif, yaitu penyuluh agama di Kec. Jaya Baru memberikan informasi terkait pernikahan, tata kelola wakaf, arah kiblat. Fungsi edukatif yaitu penyuluh agama bertindak sebagai pembimbing, pendidik ataupun pengajar. Adapun fungsi konsultatif dan advokatif tidak semua penyuluh menerapkannya. (2) Langkah-langkah yang dilakukan penyuluh agama yaitu penyuluh agama terjun langsung dalam masyarakat; ikut terlibat dalam perayaan hari-hari besar Islam, dan melibatkan diri dalam acara festival keagamaan di Kec. Jaya Baru; (3) Faktor yang mendukung eksisitensi penyuluh agama di Kec. Jaya Baru yaitu kualifikasi dan kompetensi penyuluh agama itu sendiri. Semua penyuluh agama telah menyelesaikan pendidikan sarjana, bahkan terdapat 2 penyuluh telah selesai pendidikan S-2. Adanya apreasiasi dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Faktor yang menghambat eksistensi penyuluh dalam memakmurkan masjid di Kec. Jaya Baru yaitu belum adanya dana yang memadai; minimnya sarana prasarana untuk memakmurkan masjid; dan kesibukan sebagian masyarakat untuk ikut program-program memakmurkan masjid.