z-logo
open-access-imgOpen Access
SATU INJIL BAGI SEGALA BUDAYA
Author(s) -
Cornelis J. Haak
Publication year - 2021
Publication title -
phronesis
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2723-6617
pISSN - 2621-2684
DOI - 10.47457/phr.v4i2.207
Subject(s) - humanities , philosophy
Artikel ini menjelaskan perlunya mengembangkan teologi reformed supaya dapat menarik perhatian orang yang berbudaya berbeda dengan budaya bersalah (guilt culture). Ternyata Injil berlaku untuk segala budaya, akan tetapi teologi reformed menimbulkan pertanyaan Luther yang mencari jawab tentang dasar keselamatan. Sekalipun sangat setuju bahwa Alkitab mengajar bahwa diselamatkan oleh pembenaran melalui iman, namun pengakuan ‘Sola Fide’ itu tidak mengandung keseluruhan Injil. Sebab itu arti dan dampak Injil seharusnya dipresentasikan ke budaya malu (shame culture) dan budaya takut (fear culture) secara yang lebih sesuai kepada pertanyaan dan kekhawatiran yang berlaku di dalam budaya itu. Kalau ciri khas setiap budaya dipahami dengan lebih teratur, maka juga dapat membaca Alkitab dan ajaran Injil dengan ‘kacamata’ atau ‘lensa’ yang lebih sesuai dengan kebutuhan budaya itu. Dengan cara ini berita keselamatan Injil Kristus akan bertambah kuat untuk meyakinkan para pendengar pekabaran Injil itu.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here