z-logo
open-access-imgOpen Access
PEMBELAJARAN ANAK DAN KECERDASAN SPRITUAL
Author(s) -
Safaruddin Safaruddin
Publication year - 2020
Publication title -
al-qalam
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2715-5684
DOI - 10.47435/al-qalam.v8i1.206
Subject(s) - theology , psychology , humanities , philosophy
Apakah yang cerdas hanyalah mereka yang pintar matematika dan bahasa atau yang IQ mereka di atas 100 ?. Fakta lain membuktikan bahwa sebagian besar siswa yang nilai rapornya bagus banyak yang menganggur. tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi tolak ukur kecerdasan peserta didik umumnya masih pada nilai-nilai yang tertera pada rapor, ijazah, serta Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Seseorang dianggap cerdas ketika memilki nilai Ijazah dan IPK yang tinggiSelain IQ ada kecerdasan lain yang harus menjadi perhatian dalam dunia pendidikan dan kecerdasan anak yaitu SQ dan EQ, ketiga kecerdasan tersebut harus dikembangkan secara integratif sehingga head, heart dan hand peserta didik mendapat pendidikan yang seimbang sebab ketiga kecerdasan tersebut tidak sama tetapi tidak bisa dipisahkan.SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Bagi sebagian orang SQ mungkin menemukan cara pengungkapan melalui agama formal tetapi beragama tidak menjamin SQ tinggi. Kecerdasan spiritual tidak identik dengan agama formal. Kecerdasan spiritual adalah spirituality bukan organized religion karena itu, kecerdasan jenis ini tidak milik satu agama Banyak yang mempertukarkan spiritual denga religius padahal adalah masing-masing dua hal yang sangat berbeda.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here