
Pemanfaatan Media Pesan Suara untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Bahasa Inggris di Masa Pandemi
Author(s) -
Khusniati Ningsih
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal inovasi dan riset akademik
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-7036
pISSN - 2745-6056
DOI - 10.47387/jira.v2i8.200
Subject(s) - humanities , philosophy
Keterampilan berbicara (speaking skil) merupakan suatu proses komunikasi untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan pesan kepada orang lain secara lisan menurut kriteria tertentu sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai. Keterampilan berbicara bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi antara guru dan peserta didik. Dalam konteks kelas Bahasa Inggris tentunya keterampilan berbicara mempunyai nilai, tujuan dan kepentingan yang berbeda daripada sekedar berbicara pada umumnya. Selama ini keterampilan berbicara dilakukan oleh peserta didik melalui diskusi dan kemudian dilanjutkan presentasi di depan kelas. Akan tetapi kegiatan seperti ini tidak lagi bisa dilakukan di masa pandemi yang memberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh. Karena disamping kendala rendahnya rasa percaya diri peserta didik juga adanya hambatan teknis seperti kondisi jaringan dan koneksi yang tidak stabil, dan minimnya kuota yang dimiliki peserta didik. Berangkat dari kondisi inilah, guru hendaknya bisa menyelenggarakan pembelajaran yang kreatif inovatif dan relevan dengan tuntutan pembelajaran abad 21. Dalam hal ini peneliti memilih pesan suara pada aplikasi Whatsapp dan Microsoft Teams sebagai salah satu solusi pembelajaran bercitarasa abad 21 dalam meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik. Sebagai Instrumen penilaian keterampilan berbicara mengacu pada Assessing Speaking H. Douglas Brown mencakup 6 kriteria yaitu grammar, vocabulary, fluency, comprehension, pronunciation , dan task. Setelah penerapan terjadi peningkatan ketrampilan berbicara. Peserta didik yang aktif berbicara bertambah jumlahnya. Peserta didik juga ada peningkatan rasa percaya diri meski kadang masih terdengar canggung dan malu-malu. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan nilai speaking skill. Kondisi awal sebelum menggunakan media pesan suara, hanya 6 peserta didik (16,67%) saja yang berhasil tuntas dari sebanyak 36 peserta didik. Pada siklus I menggunakan pesan suara hanya 13 (36,11%) peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar. Kemudian meningkat pada siklus berikutnya yaitu sebanyak 28 (77,78%) peserta didik yang berhasil mencapai ketuntasan belajar. Terakhir pada siklus III terdapat 33 ( 91,67%) peserta didik yang berhasil menuntaskan KKM, dan hanya 3 peserta didik saja atau 0,08% yang belum berhasil tuntas.