
HARMONI BUNYI ANTARLARIK GANJIL DAN GENAP PANTUN
Author(s) -
Hidayatul Astar
Publication year - 2020
Publication title -
genta bahtera/genta bahtera
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-1085
pISSN - 2503-2135
DOI - 10.47269/gb.v5i2.86
Subject(s) - humanities , art
Abstrak: Pantun memiliki ciri tersendiri, yaitu memiliki rima atau harmoni bunyi pada kata akhir larik ganjil (L-1 dan L-3) dan larik genap (L-2 dan L-4). Dalam kenyataannya harmoni bunyi tidak hanya terdapat pada kata akhir larik, tetapi juga pada kata awal dan tengah larik. Kajian ini mengungkap dan mendeskripsikan bagaimana harmoni bunyi kata antarlarik ganjil dan genap pantun di tiga posisi: awal, tengah, dan akhir. Dasar analisis menggunakan konsep vokal, konsonan, diftong, dan suku kata. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa harmoni bunyi antarlarik ganjil dan genap pantun minimal terdapat dalam satu suku kata dan maksimal terdapat dalam semua suku kata. Harmoni bunyi dapat ditandai oleh hanya satu bunyi, seperti [i] pada suku kata -si dan -ji di kata besi dan berjanji; dua bunyi, seperti [r] dan [a] pada suku kata -ra di kata mutiara dan bicara, atau semua bunyi pada sebuah kata karena diulang, seperti kata kalau, bukan, dan emas.Kata Kunci: antarlarik, harmoni bunyi, pantun Abstract: Pantun have special characteristics, harmony of sounds or repetition of words at final word in odd (L-1 and L-3) and even (L-2 and L-4) lines. In reality the harmony of sounds is not only found in the final word of the line, but olso at the beginning and middle. This study reveals and describes the harmony of sounds between odd and even lines of pantun in three positions, the beginning, middle, and final lines. Vocal, consonant, diphthong, and syllable concept are used to analysed. Descriptive qualitative method is used in this study. Results of this research showed that harmony of sounds between odd and even lines exist in minimal one syllable and maximum all syllable. The harmony of sounds can be characterized by one sound, for example [i] in syllable –si and –ji of besi and berjanji, by two sounds, for example [r] dan [a] in syllable -ra of mutiara and bicara words, or all sounds of a word because repetition, for example kalau, bukan, and emas.Keywords: between lines, harmony of sound, pantun