z-logo
open-access-imgOpen Access
ANALISIS KETIDAKSANTUNAN BERBAHASA PADA UNGGAHAN DALAM GRUP DARING JUAL-BELI DI KOTA TANJUNGPINANG
Author(s) -
Tasliati Tasliati
Publication year - 2019
Publication title -
genta bahtera/genta bahtera
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-1085
pISSN - 2503-2135
DOI - 10.47269/gb.v4i2.66
Subject(s) - psychology , politeness , humanities , computer science , linguistics , art , philosophy
This study expects impoliteness on uploads in a group of selling and buying in Tanjungpinang City. The study is conducted to see the impoliteness on uploads using impoliteness theory of Jonathan Culpeper. This study aims to describe impoliteness strategies and factors that influence the impoliteness. Observation by recording and tapping collects the data. The determinant is the intuition of researchers as Indonesian speakers. Data analysis uses a pragmatic equivalent by pragmatic sorting technique and distributional method by direct elements deviding techniques. The results shows that there are three impoliteness strategies found, namely positive impoliteness, negative impoliteness, and pseudo politeness. Impoliteness occurs because of the following factors: expressing anger, fury, or resentment; provoking speech partner reactions; and humiliating or demeaning. AbstrakPenelitian ini menduga adanya ketidaksantunan pada unggahan dalam grup daring jual-beli di Kota Tanjungpinang. Penelitian dilakukan untuk melihat ketidaksantunan dalam unggahan dengan menggunakan teori ketidaksantunan Jonathan Culpeper. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi-strategi ketidaksantunan dan faktor yang memengaruhi ketidaksantunan tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik catat dan sadap. Alat penentunya adalah intuisi peneliti sebagai penutur jati bahasa Indonesia. Analisis data menggunakan metode padan pragmatis dengan teknik daya pilah pragmatis dan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi ketidaksantunan yang ditemukan, yaitu ketidaksantunan positif, ketidaksantunan negatif, dan kesantunan semu. Ketidaksantunan terjadi karena didorong oleh faktor-faktor berikut: mengungkapkan kemarahan, kegeraman, atau kekesalan; memancing reaksi mitra tutur; dan mempermalukan atau merendahkan.Kata Kunci: ketidaksantunan berbahasa, strategi ketidaksantunan, unggahan, grup daring jual-beli

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here