
PEMBERDAYAAN BAHASA INDONESIA DALAM USAHA PENGURANGAN BENTUK CAMPUR KODE BAHASA JEPANG KE DALAM BAHASA INDONESIA
Author(s) -
Mhd. Pujiono
Publication year - 2017
Publication title -
genta bahtera/genta bahtera
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2656-1085
pISSN - 2503-2135
DOI - 10.47269/gb.v3i1.7
Subject(s) - indonesian , humanities , art , linguistics , philosophy
AbstrakPenelitian ini membahas tentang campur kode yang terjadi dalam masyarakat bilingual seperti di kalangan warga keturunan Jepang Indonesia di kota Medan. Campur kode bahasa Jepang di dalam bahasa Indonesia tersebut sangat sulit dihilangkan. Hal ini disebabkan karena warga keturunan memiliki dua bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualiatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket dan catat. Untuk mengetahui seberapa besar campur kode yang terjadi di kalangan warga keturunan Indonesia-Jepang, diperlukan sebanyak 20 orang sebagai informan warga keturunan Indonesia-Jepang. Hasil yang diperoleh dari angket yang dibagikan, campur kode bentuk leksikal sebanyak 75%, campur kode bentuk frasa sebanyak 8,3% dan campur kode bentuk klausa sebanyak 16,7%. Untuk mengurangi terjadinya campur kode di kalangan warga keturunan Indonesia-Jepang tersebut, diperlukan suatu pemberdayaan bahasa Indonesia. Salah satu bentuk pemberdayaan tersebut adalah menanamkan rasa prestise (bangga) dan loyalitas terhadap penggunaan bahasa Indonesia di kalangan warga keturunan Jepang Indonesia. Dengan loyalitas itu, bahasa Indonesia akan diwariskan dari generasi ke generasi. Selain itu, menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar di lingkungan warga keturunan Indonesia-Jepang dan juga dalam upacara-upacara yang berhubungan dengan budaya. Kata kunci : campur kode, warga keturunan, pemberdayaan AbstractThis research elaborates the code mixing occurs in bilingual society of Japanese Indonesian descendents in Medan city. Japanese code mixing in bahasa Indonesia is difficult to avoid. This is due to the situation where the Japanese Indonesian descendants have two mother tongues: Indonesian and Japanese. The method used in this research was descriptive qualitative. The technique of collecting data used was questionnaire and note taking. In order to reveal the sheer of code mixing occurs amongst Indonesian Japanese descendants, 20 informants were required. The result obtained from the distributed questionnaires reveals that lexical code mixing is 75%, phrase code mixing is 8, 3% and clause code mixing is 16, 7%. In order to reduce the code mixing amongst the Indonesian-Japanese descendants, the empowerment of bahasa Indonesia is urgently required. One of the empowerments is by instilling the prestige and allegiance toward the use of bahasa Indonesia amongst Indonesian Japanese descendants. With the allegiance, bahasa Indonesia will eventually bestowed upon generation to generation. Besides that, utilizing bahasa Indonesia to become the medium of instruction within the environment of Indonesian Japanese descendants and in cultural ceremonies will also assist to empower bahasa Indonesia within the Indonesian Japanese descendants society in Medan. Key words: code mixing, Japanese descendants, empowerment