z-logo
open-access-imgOpen Access
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN FORMAL BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN SALAF BUDI MULYO KALIAGUNG SENTOLO KULON PROGO 2014
Author(s) -
Joko Wahono,
Syariful Anam
Publication year - 2013
Publication title -
academy of education journal
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2685-4031
pISSN - 1907-2341
DOI - 10.47200/aoej.v4i1.97
Subject(s) - humanities , sociology , art
Tujuan penelitian ini yaitu: 1) untuk mengetahui proses pembelajaran di pondok pesantren salaf Budi Mulyo. 2) untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan formal bagi santri pondok pesantren salaf Budi Mulyo. 3) untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan formal bagi santri. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Jenis metode penelitian, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena penelitian ini di gunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan dalam pelaksanaan pendidikan formal bagi santri di pondok pesantren salaf Budi Mulyo. Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti antara lain observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran di pondok pesantren salaf Budi Mulyo secara garis besar meliputi dua metode, yakni metode klasikal dan non klasikal. Implementasi pendidikan formal bagi santri dilaksanakan dengan cara santri bersekolah di luar pondok pesantren atau sekolah-sekolah formal yang ada disekitar pondok pesantren. Dalam pelaksanaannya pondok pesantren memberikan beasiswa bagi seluruh santri yang mondok. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak sekolah dan mencari donatur. Ada empat faktor pendukung pelaksanaan pendidikan formal bagi santri yaitu : 1) program BOS untuk pendidikan dasar 9 tahun. 2) koordinasi yang baik antara pondok pesantren dan sekolah tempat santri menempuh pendidikan formal. 3) Dukungan dari donatur 4) usaha yang dimiliki pondok pesantren. Adapun faktor penghambatnya adalah 1) Sedikitnya jumlah angkutan desa yang melintasi sekolah santri sehingga santri harus menempuh perjalanan ke sekolah dengan sepeda ontel yang menguras tenaga santri 2) Prilaku yang kurang baik disekolah terbawa ke lingkungan pondok pesantren.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here