
Prevalensi Stunting Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan
Author(s) -
Rahmadiyat Hidayat
Publication year - 2022
Publication title -
journal of baja health science
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2775-3859
pISSN - 2775-3840
DOI - 10.47080/joubahs.v2i01.1903
Subject(s) - medicine , gynecology
Upaya penurunan prevalensi stunting terus dilakukan terutama pada 1000 hari pertama kehidupan guna mencegah timbulnya dampak stunting pada periode kehidupan selanjutnya. Kelompok sasaran ibu hamil, ibu menyusui, bayi baru lahir dan balita (baduta) adalah peningkatan kualitas hidup 1000 hari pertama kehidupan. pada periode hari pertama kehidupan terhadap kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Surabaya. Desain penelitian observasional control unmatched case study dengan pendekatan retrospektif. Subyek penelitian anda adalah 6-24 yang memenuhi kriteria inklusi 100 baduta stunting (TB/U < -2 SD) dan 100 baduta normal (TB/U -2 SD) di Kota Surabaya. Berdasarkan hasil analisis bivariat karakteristik ibu dan anak faktor risiko stunting adalah status gizi awal kehamilan (p=0,047; OR=1,95), status KEK (p=0,018; OR=2,15); peningkatan berat badan ibu hamil (p=0,56; OR=1,18); frekuensi pemantauan pertumbuhan (p=0,637; OR=1,24); penanganan persalinan (p=0,825; OR=1,1); IMD (p=0,159; ATAU=1,55); ASI eksklusif (p=0,145; OR=1,53); dan frekuensi pemantauan pertumbuhan (p=0,08; OR=1,66). Dengan analisis multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang berpengaruh langsung terhadap kejadian stunting. Hasil analisis tidak ada hubungan kesejahteraan antara masa gestasi usia baduta dengan stunting. Karakteristik ibu dan anak yang berpengaruh lebih besar sebagai stunting adalah peningkatan berat badan ibu hamil selama kehamilan karena memiliki statistik terbesar z (0,867). Upaya pencegahan dan pengurangan stunting harus dilaksanakan pada semua periode 1000 HPK (hamil, nifas, dan usia baduta).