
ANALISIS PEMANFAATAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DENGAN VARIASI STANDAR MCFARLAND PADA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEMPAT PELELANGAN IKAN (TPI) GUSUNG KECAMATAN SAPE KABUPATEN BIMA.
Author(s) -
Nurhidayah Nurhidayah,
Sri Wahyuningsih
Publication year - 2022
Publication title -
sebatik
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2621-069X
pISSN - 1410-3737
DOI - 10.46984/sebatik.v26i1.1685
Subject(s) - physics
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Gusung merupakan pusat pelelangan ikan yang keberadaannya sangat penting namun aspek sanitasi di dalam TPI tidak terawat, sehingga perlu dilakukan pengolahan terhadap air limbah yang dihasilkan. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis manfaat MOL sebagai bioactivator pada degradasi limbah cair TPI Gusung dan untuk mengetahui standar McFarland yang optimal dalam pengolahan atau degradasi limbah cair TPI Gusung Kabupaten Bima. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan menggunakan MOL sebagai starter dengan variasi Mcfarland. Hasil penelitian yaitu pemanfaatan MOL mampu menurunkan pencemar sehingga memenuhi standar baku mutu, dan amoniak adalah parameter penurunan tertinggi pada hari ke-5 dan ke-10 (Mcfarland 0,5, 1 dan 1,5) yaitu <0,062 mg/L, penurunan BOD tertinggi pada akhir pengamatan yaitu pada Mcfarland 1,5 sebesar 1,1 mg/L, dan COD sebesar 24 mg/L pada 1,5 kemudian 31 dan 33 pada Mcfarland 0,5 dan 1. Penurunan minyak lemak (2,92 mg/L ) dan TSS (1,7 mg/L) di akhir pengamatan pada Mcfarland 1,5, dan konsentrasi terendah pada semua parameter yaitu pada bak kontrol. Standar Mcfarland yang optimal dalam mendegradasi limbah cair TPI yaitu 1,5 dengan perkiraan jumlah mikroorganisme sebesar 4,5 x 108 sel/ml, berdasarkan hasil yang diperoleh menunjukkan semakin tinggi Mcfarland (semakin banyak jumlah sel mikroorganisme sebagai starter), maka semakin optimal penurunan konsentrasi pencemar. Saran untuk peneliti selanjutnya agar bisa melakukan identifikasi MOL yang diaplikasikan pada limbah cair TPI hingga tingkat spesies, agar memudahkan dalam proses perbanyakan dan penyimpanan dalam waktu yang cukup lama sebelum diaplikasikan sebagai bioactivator limbah.