
PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MEDITASI METODE KITAB SUCI METODE IGNATIUS LOYOLA DAN METODE TERESIA AVILA BAGI CALON GURU AGAMA KATOLIK
Author(s) -
Albert I Ketut Deni Wijaya,
Natalis Sukma Permana
Publication year - 2021
Publication title -
sebatik
Language(s) - Danish
Resource type - Journals
eISSN - 2621-069X
pISSN - 1410-3737
DOI - 10.46984/sebatik.v25i2.1644
Subject(s) - humanities , sociology , philosophy
Peran guru dalam pendidikan karakter sangat penting. Melalui pendidikan karakter, guru diharapkan menjadi pribadi yang membuka alam dan pikir serta jiwa, mampu mencerahkan, memupuk nilai-nilai keteladanan, nilai-nilai perilaku, nilai-nilai kasih sayang, nilai-nilai moralitas, serta nilai-nilai kebhinekaan. Mengingat guru menjadi kunci sukses pendidikan karakter, maka perlu dipikirkan bagaimana menyiapkan atau mendidik calon guru yang berkarakter unggul. Melalui Program Penguatan Pendidikan Karakter, terdapat 5 nilai karakter yang bersumber dari Pancasila yang dapat dikembangkan dalam pendidikan calon guru agama katolik, yaitu nilai karakter religius, nasionalisme, integritas, mandiri dan gotong-royong. Pendidikan karakter bagi calon guru, khususnya guru agama katolik tidak cukup hanya melalui pembiasaan. Perlu upaya internalisasi juga, salah satunya melalui kegiatan meditasi. Terdapat tiga metode meditasi yang sering digunakan dalam pembinaan calon guru agama katolik, yaitu metode kitab suci, metode Ignatius Loyola dan metode Teresia Avila. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan responden adalah mahasiswa calon guru agama katolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode yang paling banyak digunakan dalam kegiatan meditasi adalah metode kitab suci. Penelitian juga menunjukkan bahwa kegiatan meditasi dapat mengembangkan karakter religius, nasionalisme, integritas, mandiri dan gotong-royong bagi calon guru agama katolik.