
Hospitalitas Abimelekh dan Peringatan Allah: Analisis Naratif Kejadian 20:1-18 dan Relevansinya Terhadap Peringatan yang Disertai Kekerasan
Author(s) -
Cindy Patandianan,
Frans Paillin Rumbi,
Sumiati Sumiati
Publication year - 2022
Publication title -
mitra sriwijaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2723-326X
pISSN - 2722-8487
DOI - 10.46974/ms.v2i2.39
Subject(s) - theology , humanities , psychoanalysis , art , psychology , philosophy
This paper aims to examine the story of Abimelech and God by using narrative interpretation as a model approach to answer the question of how is the hospitality shown by Abimelech? Does a good host deserve a warning for the fault of the guest's carelessness? Does the host need to resort to violence against a stranger who harms him? From this article, we will explore what is the background of God's stern warning to Abimelech through dreams. The approach used is the approach approach. The results of the study show that God Abimelech strictly when he was not married Sarah was already married, namely (1) the possibility of Abimelech from the danger of committing sins. (2) the punishment, preventing "all the women in Abimelech's house from becoming pregnant", lasted only so long as Abimelech was in danger of sleeping with Sarah. it was to change the situation, not for Abimelech. (3) the punishment clearly shows that Abraham was in fellowship with Almighty God. this incident probably made Abimelech respect and fear the God of Abraham. Thus, it can be said that the memory of virtue values when directing a person to turn away from deviant behavior.Abstrak: Tulisan ini hendak mengkaji kisah Abimelekh dan Tuhan dengan menggunakan tafsir naratif sebagai model pendekatan untuk menjawab pertanyaan bagaimana hospitalitas yang ditunjukkan oleh Abimelekh? Apakah seorang tuan rumah yang baik patut mendapat peringatan karena kesalahan yang ditimbulkan oleh kecorobohan sang tamu? Apakah sang tuan rumah perlu melakukan kekerasan terhadap orang asing yang mencelakakkannya?. Dari tulisan ini akan mendalami apa yang menjadi latar belakang dari peringatan keras Allah kepada Abimelekh melalui mimpi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Tuhan memperingatkan Abimelekh dengan keras ketika dia tidak tahu Sarah sudah menikah, yaitu (1) menjauhkan Abimelekh dari bahaya berbuat dosa. (2) hukuman, mencegah "semua wanita di rumah Abimelekh untuk hamil," hanya berlangsung selama Abimelekh dalam bahaya tidur dengan Sarah. itu dimaksudkan untuk mengubah situasi, bukan untuk menyakiti Abimelekh. (3) hukuman dengan jelas menunjukkan bahwa Abraham bersekutu dengan Tuhan Yang Mahakuasa. kejadian ini mungkin membuat Abimelekh menghormati dan takut akan Tuhan Abraham. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ingatan menampakkan nilai kebajikan ketika ditujukan untuk mengarahkan seseorang berbalik dari perilaku menyimpang.