z-logo
open-access-imgOpen Access
Implementasi Pendidikan Karakter Kristiani dalam Merawat Kemajemukan
Author(s) -
Ruben Rewasan
Publication year - 2022
Publication title -
mitra sriwijaya
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2723-326X
pISSN - 2722-8487
DOI - 10.46974/ms.v2i2.32
Subject(s) - pluralism (philosophy) , grassroots , sociology , political science , character education , environmental ethics , epistemology , law , character (mathematics) , politics , philosophy , geometry , mathematics
The problem of pluralism in Indonesia is still a hot topic of discussion in society. Even though in formal meetings, most accept pluralism in Indonesia as a gift. However, in reality, in grassroots society, pluralism still faces serious challenges. Perhaps because of this condition, conflicts with a plurality background are still common in Indonesia. In this situation, many people say that the conflicts were triggered by various provocations of elite interests. However, the main problem of various conflicts that occur at the grassroots is because the religious character that characterizes the spirit of pluralism is not well understood. As a result, many people are easily caught up in provocations that tear tolerance. Starting from this fact, instilling a character that accepts and appreciates and implements the spirit of accepting pluralism through a religious education approach is a priority. This is because strengthening a character that is loyal to pluralism is a solid foundation to fend off all forms of provocation that divides the nation. It is also in this interest that character education that is oriented to self-integrity that lives pluralism is the main goal. In this connection, the role of Christian Religious Education is needed in its implementation. Abstrak: Masalah kemajemukan di Indonesia masih menjadi perbincangan hangat dalam masyarakat. Walau pun dalam pertemuan-pertemuan formal sebagian besar menerima kemajemukan di Indonesia sebagai anugerah. Akan tetapi dalam kenyataannya pada masyarakat akar rumput, kemajemukan masih mendapat tantangan yang berat. Mungkin karena kondisi ini, konflik-konflik yang berlatar belakang masalah kemajemukan masih sering dijumpai di Indonesia. dalam situasi ini, banyak orang menyebutkan bahwa berbagai konflik itu dipicu oleh berbagai provokasi kepentingan para elit. Namun masalah utama dari berbagai konflik yang terjadi pada akar rumput lebih disebabkan karena karakter keagamaan yang mencirikan spirit kemajemukan tidak dihayati dengan baik. Akibatnya banyak orang dengan mudah terjebak dalam provokasi yang mengoyak toleransi. Bertolak dari kenyataan ini maka menanamkan karakter yang menerima dan menghayati serta mengimplementasikan spirit menerima kemajemukan melalui pendekatan pendidikan agama merupakan prioritasnya. Hal ini disebabkan karena dengan mengokohkan karakter yang loyal terhadap kemajemukan merupakan fondasi kokoh guna menangkis segala bentuk provokasi yang memecah-belah bangsa. Dalam kepentingan ini pula maka pendidikan karakter yang berorientasi pada integritas diri yang menghayati kemajemukan adalah tujuan utamanya. Dalam hubungan ini, peran Pendidikan Agama Kristen sangat dibutuhkan dalam implementasinya. Ini juga yang menjadi tujuan penulisan ini, yaitu sebagai sumbangan untuk menegaskan karakter kristiani yang bercirikan spirit toleran terhadap kemajemukan. 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here