
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA PADA KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Author(s) -
Purnomo Ananto
Publication year - 2018
Publication title -
publipreneur polimedia
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2723-6323
pISSN - 2338-5049
DOI - 10.46961/jip.v6i2.110
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Pendidikan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia adalah pendidikan yang mampu membangun karakter yang baik sebagai warga negara yang disertai dengan pendidikan yang melatih kemampuan bersaing dalam persaingan internasional melalui kreativitas fisik dan mental yang mampu menanggapi perubahan yang terjadi. Kebutuhan ini hanya dapat terjawab jika sistem pendidikan mampu menciptakan saling keterkaitan antara kurikulum yang dipelajari untuk menunjang tujuan pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan Pancasila, yang melekat pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh. Proses pencapaiannya melalui pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang dirangkai sebagai suatu kesatuan yang saling mendukung pencapaian kompetensi tersebut. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk jenjang SMP/MTs, yang dirancang untuk menghasilkan siswa yang memiliki keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu Pancasila sehingga dapat berperan sebagai warga negara yang efektif dan bertanggung jawab. Pembelajaran dengan pendekatan pendidikan kecakapan hidup, akan menjadi alternatif yang sangat menjanjikan, karena yang semula proses pembelajaran berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa. Artinya sekarang guru harus lebih banyak mendengarkan peserta didiknya saling berinteraksi, berargumen, berdebat, dan berkolaborasi, serta bermain peran (Role Play). Fungsi guru dari pengajar berubah dengan sendirinya menjadi fasilitator bagi para peserta didiknya. Melalui pendekatan ini pula dari satu arah menuju interaktif, artinya saat ini harus terdapat interaksi yang cukup antara guru dan peserta didik dalam berbagai bentuk komunikasinya. Guru harus berusaha membuat kelas semenarik mungkin melalui berbagai pendekatan interaksi yang dipersiapkan dan dikelola.