
Pandangan Etika Kristen Terhadap Identitas Homoseksual
Author(s) -
Christopher Alexander,
Ferry Simanjuntak
Publication year - 2021
Publication title -
diegesis :/diegesis
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2686-5726
pISSN - 2528-7028
DOI - 10.46933/dgs.vol6i170-88
Subject(s) - humanities , political science , philosophy
Persoalan mengenai homoseksualitas terus menjadi perdebatan di berbagai kalangan, baik dalam psikologi, biologi, maupun teologi. Berbagai argumen saling dilontarkan untuk mempertahankan pandangan masing-masing pihak pro dan kontra homoseksualitas. Terlebih lagi persoalan mengenai identitas homoseksual. Gay gene adalah senjata paling utama yang dilontarkan oleh pihak pro homoseksual untuk menjadi tembok pelindung bagi para kaum homoseksual. Pembenaran diri mengenai homoseksualitas pun turut didukung dengan cara menggunakan Alkitab sebagai pendukungnya. Dalam kesempatan kali ini, penulis mengangkat topik “Pandangan Etika Kristen Terhadap Identitas Homoseksual” untuk mencoba menolong setiap kaum homoseksual untuk menyadari bahwa mereka tidak pernah diciptakan dalam keadaan seperti itu. Dan Alkitab jelas mengatakan bahwa menjadi homoseksual adalah dosa (Roma 1:24-27). Allah tidak pernah menciptakan seseorang dengan orientasi seksual berupa homoseksual, terbukti dengan Allah menciptakan Adam dan Hawa sejak mulanya, yang berarti orientasi seksual yang dikehendaki Allah adalah berupa heteroseksual. Para kaum homoseksual kemudian harus mengakui dosanya di hadapan Allah, bertobat, dan meminta kasih karunia Allah untuk memampukan mereka keluar dari dosa homoseksualitas. Karena pengampunan dan kasih karunia Allah selalu tersedia bagi mereka yang mau merendahkan hatinya untuk datang kepada-Nya.
Kata Kunci: Etika Kristen; Homoseksualitas; Identitas Homoseksual; Gen Gay; Genetik