z-logo
open-access-imgOpen Access
Analisis Penyebab Putus Obat Pada Penderita HIV/AIDS Yang Berobat Di Klinik VCT
Author(s) -
Prihanto Prihanto,
Sudiro Sudiro,
Martha Irene K
Publication year - 2018
Publication title -
jurnal kesehatan/jurnal kesehatan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-8007
pISSN - 2301-783X
DOI - 10.46815/jkanwvol8.v7i1.80
Subject(s) - human immunodeficiency virus (hiv) , medicine , gynecology , family medicine
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Temanggung sampai akhir Tahun 2014 mencapai 260 penderita dan angkanya cenderung meningkat. Dari jumlah tersebut yang masih aktif menggunakan ARV hanya 107 penderita (41%), yang putus obat sejumlah 10 penderita (9%).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penyebab putus obat pada Penderita HIV/AIDS yang berobat di Klinik VCT Kabupaten Temanggung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menganalisis penyebab putus obat ditinjau dari edukasi, akomodasi, modifikasi faktor lingkungan sosial, perubahan model terapi dan meningkatnya interaksi tenaga kesehatan dengan penderita. Pengambilan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan utama yaitu 3 penderita HIV yang putus obat, 1 penderita yang masih aktif  dan informan triangulasi pengelola KPA, Pengelola Klinik VCT, Kasi P2M Dinas Kesehatan dan KDS Smile Plus di Kabupaten Temanggung. Data diolah dan dianalisis berdasarkan kelima faktor tersebut dengan metode pengolahan diskripsi isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab putus obat adalah: 1).edukasi yang kurang berkelanjutan dan mendalam, 2). akomodasi dan fasilitas penderita yang kurang dan jarak tempuh, 3). sedangkan dari KPA adalah sarana dan prasarana yang kurang untuk memonitor penderita. Modifikasi faktor lingkungan perlu dilakukan akibat adanya stigma dari masyarakat yang dirasakan oleh penderita, dukungan dari keluarga cukup tapi tekanan dari luar lebih kuat terutama stigma yang ada,  kurangnya dukungan dari tenaga kesehatan dan motivasi diri yang kurang,  serta perubahan model terapi terkait dengan keluhan efek samping ARV yang dirasakan. Faktor lain adalah kebijakan dan regulasi dari pemerintah daerah terkait dengan sarana prasarana, pendanaan dan sistem koordinasi serta monitoring dalam penanganan penderita HIV/AIDS yang masih kurang memadai. Faktor pendukung pada penderita  yang  aktif adalah: dukungan dari tenaga kesehatan dan keluarga, serta komitmen penderita untuk terus menjalani pengobatan.  Kata Kunci:  HIV/AIDS; putus obat; anti retroviral virus; klinik VCT 

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here