
Perbandingan Gambaran Histopatologi Mukosa Kolon Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar setelah Dilakukan Washout antara yang Menggunakan Nacl 0,9% dan Larutan Garam Meja 1%
Author(s) -
Lindayanti Tanzil,
Rizki Diposarosa,
Anglita Yantisetiasti
Publication year - 2014
Publication title -
jurnal ilmu bedah indonesia/ropanasuri
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2723-7494
pISSN - 0216-0951
DOI - 10.46800/jibi-ikabi.v43i1.68
Subject(s) - physics , washout , medicine , traditional medicine , meteorology
Pendahuluan. Irigasi usus melalui rektum atau washout merupakan suatu prosedur menggunakan sebuah pipa yang dimasukkan melalui anus dan sejumlah cairan dimasukkan melalui pipa tersebut dengan tujuan untuk membersikan usus. NaCl 0,9% sering digunakan pada pasien–pasien penderita penyakit Hirschsprung sebagai cairan washout. Ada berbagai jenis cairan washout yang digunakan, beberapa diantaranya berupa cairan siap pakai yang dapat dibeli di apotek atau toko obat, cairan lainnya dapat dibuat di rumah yaitu larutan garam. Larutan garam ini dianggap sama dengan NaCl 0,9%. Larutan ini selain mudah dibuat dengan biaya yang relatif lebih rendah, tentu saja diharapkan efektivitasnya sama dengan NaCl 0,9%. Namun, garam yang beredar di Indonesia sebagian besar telah mengalami fortifikasi iodium.Tujuan penelitian ini untuk melihat perubahan histopatologi setelah dilakukan washout menggunakan larutan garam meja 1% dibandingkan dengan NaCl 0,9%.
Metode. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan 12 tikus Wistar yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok yang dilakukan washout menggunakan NaCl 0,9% dan kelompok yang dilakukan washout menggunakan larutan garam meja 1%. Setelah kedua kelompok dilakukan washout, sampel jaringan diambil dari kolon kemudian dilakukan pemeriksaan histopatologi untuk melihat gambaran kongesti, edema dan inflamasi pada mukosa kolon tikus. Analisis statistik menggunakan Mann whitney dan Independent–T test, signifikan jika p<0,05.
Hasil. Variabel kongesti, edema dan inflamasi pada kelompok NaCl 0,9% mempunyai skor rata–rata yang lebih tinggi dibandingkan kelompok larutan garam meja 1%. Berdasarkan hasil uji statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok (kongesti p=0,065, edema p=0,306, inflamasi p=0,296.
Kesimpulan. Tidak terdapat perbedaan histopatologi yang bermakna antara penggunaan NaCl 0,9% dan larutan garam meja 1% sebagai cairan washout