
Komparasi Impresi Pandemi Covid-19 Terhadap Kehidupan Sosial Pelaku Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Raykat Dan Swasta
Author(s) -
Koko Setiawan
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal syntax transformation
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2721-2769
DOI - 10.46799/jst.v1i6.56
Subject(s) - political science , humanities , sociology , art
Tujuannya adalah, untuk mengetahui perbedaan perspektif masyarakat, stigma, dan perilaku yang dilakukan masyarakat dimasa pandemi Covid-19. Dengan pertimbangan 10 besar provinsi dengan kelapa sawit terluas. Masing-masing provinsi diambil sampel masyarakat dari lingkungan perkebunan kelapa sawit rakyat dan swasta. Penelitian merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan total responden sebanyak 40 responden (20 dari perkebunan rakyat dan 20 dari perkebunan swasta) dan semuanya merupakan pelaku usahatani kelapa sawit. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi disertai wawancara, dengan teknik pengolahan data yang meliputi editing, koding, dan tabulasi data. Data yang terkumpul selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel. Komparasi impresi Pandemi Covid-19 Terhadap Kehidupan Sosial Pelaku Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Raykat dan Swasta dapat diamati dari perspektif dimulai dari cara pandang, pola prilaku / sosial, dan respon emosi akibat adanya pandemi. Selain itu stigma juga mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat, olehnya pendalaman sosial menjadi penting untuk di gali dengan metode wawancara dengan pendekatan emosional. Impresi terakhir yaitu dengan mengetahui perubahan perilaku mulai dari aspek pendidikan, sosial ekonomi, agama / adat, dan aspek politik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kehidupan sosial pelaku usaha perkebunan kelapa sawit rakyat dan swasta telah mengalami perubahan >70%, baik dari sisi cara pandang, perilaku sosial, dan respon emosi terhadap adanya pandemi. Hanya saja respon emosi masyarakat di perkebunan rakyat lebih tinggi jika dibandingkan dengan masyarakat di perkebunan swasta. Sedangkan terhadap stigma negatif kedua kelompok masyarakat diketahui tidak terpengaruh. Namun impresi terhadap perilaku masyarakat terhadap perubahan perilaku pendidikan, agama/adat dan politik kedua kelompok masyarakat menyatakan telah terjadi perubahan yang drastis/nyata, namun pada aspek sosial&ekonomi sebesar 62.5% menyatakan tidak terjadi perubahan