
INTERVENSI GOOD AGRICUTURAL PRACTICES (GAP) TERHADAP PREFERENSI PETANI TOMAT (SOLANUM LYCOPERSICUM) DI KECAMATAN CIKAJANG KABUPATEN GARUT
Author(s) -
Siti Rahayu Salsabila,
Dayat,
Nawangwulan Widyastuti
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal syntax admiration
Language(s) - Uzbek
Resource type - Journals
eISSN - 2722-7782
pISSN - 2722-5356
DOI - 10.46799/jsa.v1i3.60
Subject(s) - agricultural science , business administration , mathematics , humanities , business , environmental science , art
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran keadaan preferensi petani mengenai GAP, mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap intervensi GAP sebagai upaya peningkatan preferensi petani dan untuk menetapkan strategi penyuluhan di Desa Margamulya. Data penelitian ini diperoleh dari instrumen kuesioner dan wawancara. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin sehingga didapat responden sebanyak 48 orang, untuk teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis Kendall’s W. Berdasarkan hasil penelitian dapat di tarik kesimpulan bahwa intervensi GAP pada petani tomat di Desa Margamulya berada dalam kategori kurang baik. Sedangkan untuk preferensi petani tomat terhadap GAP masuk dalam kategori tinggi. Faktor internal, faktor eksternal, dan intervensi GAP menunjukkan memiliki pengaruh yang kuat dan bernilai positif terhadap preferensi petani secara simultan dan umur, pendidikan formal, pendidikan nonformal, ketersediaan sarana produksi dan kemudahan akses informasi beperngaruh secara simultan. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan preferensi petani khususnya dalam implementasi dan men-difusikan GAP pada budidaya tomat adalah dengan cara memberikan penyuluhan daring dengan membagikan video dan materi mengenai GAP serta dengan memberikan gambaran melalui petak percontohan dengan penerapan prinsip GAP. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah bagi BPP Kecamatan Cikajang dilaksanakannya kegiatan pembinaan dan penyuluhan yang lebih efektif, setelah pandemi ini berakhir dapat melakukan penyuluhan secara tatap muka dan lebih intensif tentang teknologi GAP dan melibatkan beberapa stakeholder.