
Pengendalian Dokumen Impor : Sebuah Upaya Mencegah Keterlambatan Penyelesaian Proyek kapal di PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya
Author(s) -
ray didik ray,
Mashudi Rofiq,
Dimas Wahyu Putra Pratama,
Prapti Utami
Publication year - 2020
Publication title -
dinamika bahari
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2722-0621
pISSN - 2087-3050
DOI - 10.46484/db.v1i2.209
Subject(s) - procurement , business , christian ministry , government (linguistics) , production (economics) , ministry of foreign affairs , finance , operations management , economics , marketing , law , political science , linguistics , philosophy , macroeconomics
Pertahanan nasional khusus matra laut mengemban tugas menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan wilayah NKRI. Sehingga dibutuhkan dalam jumlah besar Kapal Perang Republik Indonesia. Yang pengadaannya melalui proyek dalam negeri maupun luar negeri. Khusus pada proyek pengadaan kapal luar negeri, pemerintah melalui UU Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Industri Pertahanan berupaya untuk memaksimalkan penggunaan produksi dalam negeri untuk memberdayakan industri pertahanan dalam negeri serta meningkatkan kesejahteraan perekonomian nasional.
Penelitian ini berupaya untuk mengkaji tentang proses penanganan dokumen Impor yang ada di PT PAL Surabaya, agar penyelesaian proyek yang ada di PT PAL Surabaya tersebut tidak terkendala. Metode kualitatif deskriptif dan sampel diambil di PT PAL Surabaya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: PT PAL Indonesia untuk menyelesaikan customs clearancenya di daerah pabean belum optimal. Perlu adanya pengawasan agar dapat berjalan sesuai yang telah direncanakan. SP-1 yang di keluarkan KEMHAN cukup lama penerbitannya. Sehingga menimbulkan beban biaya storage dan demmurage tinggi, untuk menghindarinya PT PAL mengajukan persetujuan eigen losing kepada KPPBC sesuai prosedur eigen losing, meliputi jangka waktu penimbunan, dan tanggung jawab atas bea masuk serta biaya demmurage dan storage, Kesimpulannya dalam pengeluaran barang yang lama berdampak pada waktu produksi pembangunan kapal yang terhambat tidak sesuai target yang di rencanakan.