Open Access
INSTAGRAM DALAM PERSPEKTIF MASYARAKAT TONTONAN “GEJAYAN MEMANGGIL”
Author(s) -
Rino Andreas
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ilmiah dinamika sosial
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2581-2424
DOI - 10.38043/jids.v4i1.2259
Subject(s) - humanities , spectacle , art , political science , law
Aksi Gejayan merupakan demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa pada 23 September 2019 di Yogyakarta. Mahasiswa melakukan demostrasi sebagai respons terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat dan mengancam semangat demokrasi di Indonesia. Media sosial Instagram kemudian dibanjiri dengan postingan foto-foto terkait aksi demonstrasi dengan tagar #GejayanMemanggil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode semiotika yang menganalisis tanda dalam level denotasi dan konotasi, serta menggunakan teori masyarakat tontonan, konsep yang dipopulerkan oleh Guy Debord dalam melihat postingan foto-foto aksi Gejayan. Hasilnya, “Gejayan Spectacle” dilihat sebagai fenomena peserta aksi demonstrasi Gejayan yang aktif merepresentasikan dirinya. Mereka juga membangun citra diri sebagai objek yang dilihat dengan membedakan diri terhadap pengguna lain (distingsi). Disinilah peran ‘citra’ dimainkan sedemikian rupa, konsep ‘tontonan’ yang menyatukan masyarakat, menjelaskan bahwa dalam masyarakat tontonan terdapat keragaman penampilan yang berbeda-beda sebagai produk konstruksi sosial. Tontonan jumlah like/love dan komentar juga menjadi hal menarik ketika pengguna merasa diperhatikan dan dilihat, sehingga muncul kebanggaan. Lebih jauh, Gejayan Spectacle tidak hanya citra yang sengaja ditampilkan, melainkan memiliki nilai-nilai subversif. Foto peserta aksi di Instragam menjadi bentuk perlawanan simbolik dalam ruang cyber terhadap “status quo” Kata Kunci: Gejayan, Instagram, Tontonan, Guy Debord