Analisis Praktik Sosial dalam Berita Pembelajaran Jarak Jauh pada Surat Kabar Daring detik.com edisi Juli 2020

Kemudahan mengakses informasi membuat para konsumen dapat mengetahui semua informasi hanya dengan bermodalkan gawai yang dimilikinya. Perkembangan ini disusul dengan maraknya perusahaan berita yang ikut serta meningkatkan kualitas dengan cara membuat berita daring. Surat kabar daring mulai terkenal sejak tahun 2000-an, namun dikarenakan munculnya wabah covid-19 yang sudah melumpuhkan Indonesia selama dua tahun ini, membuat perusahaan berita daring semakin memberikan kemudahan dalam segi informasi.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis adanya analisis sosial dalam berita pembelajaran jarak jauh pada surat kabar daring detik.com edisi Juli 2020. Penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena peneliti mendeskripsikan analisis sosial dalam berita pembelajarn jarak jauh pada surat kabar detikcomedisi Juli 2020. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti berperan sebagai pengumpul data, mengamati dan membaca kumpulan berita yang menyangkut tentang pembelajaran jarak jauh pada surat kabar detikcomedisi Juli 2020. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan observasi teks, yang mana peneliti melakukan pengamatan terhadap beberapa surat kabar daring. Penentuan objek, ini bertujuan untuk membantu dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data. Dilanjutkan dengan pembacaan data, menandai data dan juga identifikasi data. Data penelitian ini berupa wacana dengan penanda kalimat yang menunjukkan praktik kekuasaan dan akses memengaruhi wacana yang mana ditemukan pada kumpulan berita daring pembelajaran jarak jauh untuk mendapatkan makna tersebut. Hasil penelitian pada data ini menunjukkan adanya beberapa praktik kekuasaan yang dilakukan dalam forum tersebut. Bahasa yang digunakan penulis juga menunjukkan adanya kekuasaan yang dimiliki oleh kelompok. Kekuasaan ini berupa status dan pengetahuan. Penggunaan bahasa yang dipilih penulis mencerminkan bahwa Nadiem Makarim dan beberapa petinggi lainnya mempunyai akses wacana untuk mengontrol dengan cara perubahan kurikulum dan beberapa peraturan dalam Pendidikan