
Penerapan Pembelajaran Kontekstual Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar
Author(s) -
Santje Kaunang
Publication year - 2020
Publication title -
aksara/aksara : jurnal ilmu pendidikan nonformal
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2721-7310
pISSN - 2407-8018
DOI - 10.37905/aksara.4.1.69-78.2018
Subject(s) - psychology , humanities , philosophy
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Airmadidi yang terbagi menjadi dua siklus, di mana pada setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan (tindakan), observasi, dan refleksi. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes, angket, observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan analisis kuantitatif maupun kualitatif. Penerapan model pembelajaran inkuiri melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning) dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Airmadidi. Aspek motivasi meliputi perhatian, keterkaitan, keyakinan/kepercayaan diri, dan kepuasan mengalami peningkatan antara 3,54% hingga 11,41%. Sedangkan peningkatan tertinggi dari aspek keyakinan/ kepercayaan diri siswa yaitu sebesar 11,41%. Penerapan model pembelajaran inkuiri melalui pendekatan kontekstual (Contextual Teaching Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 Airmadidi yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Siswa mengalami peningkatan pada ranah kognitif sebesar 10,27% yaitu dari 78,57% menjadi 89,29%. Hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan antara 7,89% hingga 10,53%. Peningkatan yang paling tinggi yaitu pada aspek kognisi atau keyakinan siswa sebesar 10,53%. Sedangkan peningkatan ranah psikomotor antara 27,27% hingga 40,91%. Peningkatan tertinggi diperoleh dari aspek kerelevanan dalam keterampilan menjelaskan yaitu sebesar 40,91%. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan sebesar 34,09%. Pada ranah psikomotor yang diukur melalui kegiatan presentasi dan diskusi ini menunjukkan keterampilan pada hierarkhis yang paling tinggi tingkat naturalisasi, siswa melakukan gerakan tertentu secara spontan atau otomatis dalam mengajukan pertanyaan, menanggapi pertanyaan dan menjelaskan.