z-logo
open-access-imgOpen Access
HUBUNGAN PERKEMBANGAN EMOSIONAL TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG PADA USIA REMAJA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BUKIT RAYA PEKANBARU TAHUN 2015
Author(s) -
Yeni Devita,
Pratiwi Gasril,
Tengku Muhammad Hafis
Publication year - 1930
Publication title -
photon: jurnal sain dan kesehatan/photon : jurnal sain dan kesehatan
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2579-5953
pISSN - 2087-393X
DOI - 10.37859/jp.v7i02.510
Subject(s) - humanities , psychology , art
Masa remaja awal merupakan masa transisi yang mempengaruhi perkembangan emosional dan kejiwaan.Masa transisi juga dapat menimbulkan masa krisis, yang ditandai dengan kecenderungan munculnya perilaku menyimpang. Data survei yang dilakukan di 33 Provinsi pada pertengahan tahun 2010 yang dilakukan oleh Direktur Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi BKKBN melaporkan bahwa 63% remaja di Indonesia usia Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas sudah melakukan hubungan seksual diluar nikah dan 21% diantaranya melakukan aborsi. Data provinsi riau khususnya Pekanbaru terdapat Sebanyak 3.323 anak yang berumur kurang dari 16 tahun menjadi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA pekanbaru terlibat sejumlah tindakan pidana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan emosional terhadap perilaku menyimpang pada usia remaja Sekolah Menengah Pertama Bukit Raya Pekanbaru tahun 2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik dengan cara penelitian cross sectional dengan menggunakan teknik perposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Bukit Raya Pekanbaru yang terletak di Jl. Sialang Bungkuk, pada bulan Mei 2015. Populasi dalam penelitian ini adalah 368 orang dengan sampel sebanyak 79 orang siswa/i, dengan bersumber pada data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalah sebanyak 42responden(53,16%) memiliki perkembangan emosional normal, 27 responden(34,17%) borderline, dan sebanyak 10 responden(12,65%) memiliki perkembangan emosional abnormal. Sedangkan sebanyak 63 responden (79,74%) tidak melakukan perilaku menyimpang dan 16 responden (20,25%) melakukan perilaku menyimpang. Hasil dari Chi square 0,08 p value > 0,05 maka Ho ditolak berarti tidak terdapat hubungan antara perkembangan emosional terhadap perilaku menyimpang pada usia remaja SMP Bukit Raya Pekanbaru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan emosional siswa/i tergolong normal dengan tingkat penyimpangan perilaku yang rendah. Diharapkan guru dan orang tua mengontrol dan membimbing siswa/i agar tidak terlibat atau melakukan perilaku menyimpang.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here