
Wacana Rasisme dalam Film "Blindspotting”
Author(s) -
Deani Prionazvi Rhizky
Publication year - 2020
Publication title -
calathu
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2656-8519
pISSN - 2656-2057
DOI - 10.37715/calathu.v2i2.1567
Subject(s) - humanities , art
Masih sering kita melihat diskriminasi warna kulit yang terjadi di beberapa belahan bumi. Sejarah mencatat banyak kasus pelanggaran hak asasi manusia yang berkaitan dengan perbedaan warna kulit. Paham rasisme di berbagai belahan dunia seringkali dikaitkan dengan penindasan dan kekuasaan. Hal ini sering kita jumpai di film-film yang menayangkan realitas perilaku rasisme yang terjadi di lingkungan masyarakat. Film menjadi sebuah media untuk menyuarakan informasi yang mungkin tidak dapat langsung dikatakan karena dianggap sensitif, salah satunya adalah wacana rasisme. Film Blindspotting mengangkat tentang realitas yangterjadi di Oakland, California. Film ini menceritakan tentang bagaimana perilaku rasisme seperti diskriminasi dan stereotip yang diterima oleh masyarakat kulit hitam yang ada di kota tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough untuk mengungkap wacana rasisme yang sering terjadi di kehidupan nyata. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan mencari dimensi teks, nilai relasional, dan nilai ekspresif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wacana rasisme yang ada dalam film Blindspotting serta memberikan gambaran bagaimana analisis dari teori Norman Fairclough. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalu dimensi teks muncul kata-kata rasisme seperti negro, nigga, dan monster. Nilai relasional yaitu kelompok hitam sering dicurigai sebagai masyarakat yang membahayakan. Pembuat film ini merepresentasikan nilai ekspresif, yaitu sikap rasisme antara lain prasangka, stereotip, diskriminasi, dan antisemitisme.
Kata kunci: wacana kritis, rasisme, film, diskriminasi