
Integritas IWJ Sebagai Media Jurnalis Warga Beretika di Era Post Truth
Author(s) -
Agus Ainul Yaqin
Publication year - 2019
Publication title -
calathu
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2656-8519
pISSN - 2656-2057
DOI - 10.37715/calathu.v1i2.1015
Subject(s) - humanities , political science , art
Media sosial seperti Facebook mengambil peran penting dalam penyebaran informasi di era industri 4.0. Masyarakat cenderung menyampaikan dan menyerap informasi melalui new media itu dibanding melalui media arus utama. Seiring majunya teknologi dan terbentuknya masyarakat informasi, maka banyak pula bermunculan media independen yang menampung informasi. Sisi lain, di era keterbukaan informasi justru masyarakat juga dipusingkan dengan maraknya fake news, hoax, dan informasi yang tidak bertanggung jawab dan tidak beretika. Era itu kemudian dikenal dengan era post-truth, kondisi di mana keyakinan dan perasaan pribadi lebih berpengaruh dalam pembentukan opini publik dibandingkan dengan fakta-fakta obyektif. Dalam penelitian ini mengungkap bagaimana media sosial Facebook yang awalnya “dihakimi” sebagai penyalur informasi raksasa tapi abai dalam menjaga nilai tujuan jurnalisme, ternyata mampu menjadi media jurnalis warga yang beretika. Bahkan dalam perkembangannya menjadi “agen” kemanusiaan yang mengedepankan aktivitas tolong menolong. Baik buruknya media sosial yang menjadi media jurnalis warga tergantung pada admin atau moderator. Subyek penelitian ini lebih fokus pada admin atau moderator dan pengamatan penulis pada objek penelitian, sebagai entitas yang mampu menyajikan informasi beretika. Artikel ini memaparkan integritas admin atau moderator dalam menyajikan informasi yang beretika dan berkualitas di era post -truth.