Open Access
PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI BEKAM BASAH DI KOTA BENGKULU
Author(s) -
Resva Meinisasti,
Jon Farizal,
Rini Patroni
Publication year - 2019
Publication title -
jurnal ilmu keperawatan: nursing and public health/journal of nursing and public health
Language(s) - Uncategorized
Resource type - Journals
eISSN - 2722-0613
pISSN - 2338-7033
DOI - 10.37676/jnph.v7i2.894
Subject(s) - medicine , chemistry , gynecology
Latar Belakang: Kadar kolesterol yang berlebih dalam darah akan meningkatkan risiko terbentuknya plak yang dapat menimbulkan berbagai manifestasi klinis aterosklerosis. Konsekuensi utama aterosklerosis berupa jantung koroner, di Indonesia tercatat 1,5% dan di Bengkulu tercatat 0,6% orang yang mengalami penyakit jantung koroner. Selain pengobatan dengan menggunakan pengobatan farmakologi, salah satu metode tradisional yang diklaim dapat menjadi pilihan terapi ialah teknik bekam. Berbekam merupakan pengobatan Islam yang termasuk ke dalam kategori sunnah yang telah ditinggalkan (sunnah matrukah). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kadar kolesterol sebelum dan sesudah terapi bekam basah. Metode : Penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan rancangan one group pretest postest. Sampel terdiri dari 17 responden sesuai kriteria dengan metode purposive sampling. Dilakukan pengukuran kadar kolesterol, diberi perlakuan 3 kali terapi bekam basah dan diukur kembali kadar kolesterolnya dengan metode pemeriksaan CHOD-PAP. Analisis data menggunakan uji T Dependent. Hasil : terdapat penurunan kadar kolesterol dengan nilai rerata sebelum terapi bekam basah sebesar 167,41 mg/dL dan nilai rerata sesudah terapi bekam basah sebesar 124,59 mg/dL, maka terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol sebelum dan sesudah terapi bekam basah (CI 95% 6.56, 69.09; P=0,003). Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan kadar kolesterol sebelum dan sesudah terapi bekam basah. Terapi bekam dapat dijadikan sebagai terapi komplementer sebagai upaya penurunan kadar kolesterol.