
Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis Dan Fault Tree Analysis pada Produk Punch Extruding Red di PT. Jaya Mandiri Indotech
Author(s) -
Wawan Kurniawan,
Debbie Kemala Sari,
Fira Sabrina
Publication year - 2022
Publication title -
ekombis review
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2716-4411
pISSN - 2338-8412
DOI - 10.37676/ekombis.v10i1.1748
Subject(s) - physics , fault tree analysis , engineering , reliability engineering
Berdasarkan laporan produksi perusahaan, produk punch extruding red memiliki jumlah permintaan yang banyak tetapi memiliki permasalahan kualitas dimana tingkat cacat yang cukup tinggi. Cacat yang ditimbulkan diakibatkan kesalahan pada proses grooving dimana proses ini memiliki persentase cacat lebih besar dibandingkan proses lainnya dengan rata-rata persentase cacat sebesar 4,33%. Tujuan dari penelitian adalah memberikan usulan perbaikan kualitas untuk meminimasi cacat pada produk punch extruding red. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Fault Tree Analysis (FTA). Dari perhitungan FMEA didapatkan tiga penyebab kegagalan potensial dengan RPN tertinggi, yaitu usia pemakaian mata pahat sudah terlalu lama dengan nilai RPN sebesar 560, tingkat penggunaan mesin yang tinggi dengan nilai RPN sebesar 490, dan alat potong tidak diperiksa dengan nilai RPN sebesar 360. Dari perhitungan FTA, didapatkan empat akar permasalahan yaitu tidak ada pencatatan untuk mencatat masa pakai mata pahat dengan probabilitas sebesar 0,15, tidak ada rak khusus penyimpanan mata pahat dengan probabilitas sebesar 0,125, tidak ada perawatan harian mesin dengan probabilitas sebesar 0,125, dan operator ingin cepat selesai dengan probabilitas sebesar 0,10. Usulan yang dapat dilakukan adalah pembuatan record card masa pakai mata pahat dan perancangan penyediaan rak khusus penyimpanan mata pahat, pembuatan form perawatan harian mesin, dan pemberian training kepada operator. Penerapan form perawatan harian mesin bubut selama 10 hari produksi menurunkan persentase cacat menjadi 2,94%.