z-logo
open-access-imgOpen Access
Karakteristik Morfologis Sapi Kaur Betina Pada Dua Agroekosistem Di Kabupaten Kaur
Author(s) -
Zul Efendi
Publication year - 2018
Publication title -
agritepa/agritepa: jurnal ilmu dan teknologi pertanian
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
eISSN - 2722-1881
pISSN - 2407-1315
DOI - 10.37676/agritepa.v4i2.672
Subject(s) - biology
Sapi Kaur merupakan sapi lokal yang sudah beradaptasi  di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik morfologis sapi Kaur betina pada di dua Agrosistem di Kabupaten Kaur.Ternak sapi diukur secara acak di dua lokasi tersebut sesuai dengan kondisi lapang. Pengukuran dilakukan terhadap lingkar dada, tinggi pundak dan panjang badan, sedangkan pengamatan dilakukan terhadap warna kepala, tubuh dan vulva, bentuk kepala, tanduk dan gelambir. Data yang diperoleh di tabulasi dan dianalisis dengan deskriptif dalam bentuk tabel agar lebih mudah dalam pembahasannya dan di pahami. Dari pengukuran di dataran sedang diperoleh rata-rata lingkar dada sapi Kaur betina muda 108,12 + 8,84 cm, tinggi pundak 101,37 + 3,96 cm dan panjang badan 135,00 + 23,19 cm, sapi Kaur betina dewasa lingkar dadanya 106,55 + 6,61, tinggi pundak 102,88 + 4,84  cm dan panjang badan 137,77 + 11,93 cm dan di dataran rendah rata-rata lingkar dada sapi Kaur betina muda 108,00 + 13,71 cm, tingggi pundak 99,81 + 6,76 cm dan panjang badan 128,36 + 11,62 cm, sapi Kaur betina dewasa lingkar dadanya 113,88 + 7,81 cm, tinggi pundak 99,94 + 8,22 cm dan panjang badan 134,35 + 8,57 cm. Untuk sifat kualitatif antara lain pola warna kepala menunjukkan sapi Kaur yang ada di dataran sedang didominasi oleh warna kuning keemasan (41,17%), sedangkan di dataran rendah didominasi oleh warna krim (32,17%), pola warna tubuh di dataran sedang didominasi oleh warna kuning keemasan (35,29%) sedangkan di dataran rendah oleh warna krim (39,28%), Warna vulva di dataran sedang didominasi oleh warna hitam (58,82%) dan dataran rendah juga warna hitam (42,85%), bentuk kepala cendrung lurus (100%), di dataran sedang (94,11%) sapi Kaur mempunyai tanduk sedangkan di dataran sedang 89,28%. Sapi Kaur betina juga mempunyai gelambir yang sedang (82,35%) di dataran sedang dan (92,85%) di dataran rendah. Kesimpulan performan sapi Kaur betina yang ada di dataran sedang lebih besar dari pada didataran rendah dan pola warna sapi Kaur betina didataran sedang lebih gelap dari pada di dataran rendah.   Kata kunci: Sapi Kaur, Sifat morfologis, Agroekosistem, Kabupaten Kaur.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here