
PENGARUH TERAPI PIJAT TERHADAP TINGKAT KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS : LITERATURE REVIEW
Author(s) -
Satriya Pranata,
Herlina Wulandari
Publication year - 2021
Publication title -
jurnal ilmu kesehatan makia/jurnal ilmu kesehatan makia
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
eISSN - 2549-9327
pISSN - 2407-6309
DOI - 10.37413/jmakia.v11i2.165
Subject(s) - medicine , gynecology , traditional medicine
ABSTRAK
Latar belakang: penderita diabetes melitus terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Laporan menunjukkan bahwa terapi pijat merupakan terapi komplementer yang digemari di indonesia serta memiliki banyak manfaat.
Tujuan: menggali lebih dalam mengenai pengaruh terapi pijat terhadap tingkat kadar glukosa darah pada pasien dengan diabetes melitus.
Metode: Pencarian artikel dilakukan menggunakan Science Direct, Medline, Google Search dan Pro Quest untuk menemukan artikel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi. Artikel yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan penulis dianalisis, ditentukan level dari evidancenya, diekstraksi kemudian disintesis.
Hasil: terapi pijat secara signifikan mampu mengontrol kadar glukosa darah pada pasien anak-anak dengan diabetes melitus P value < 0,0001. Faktor yang mempengaruhi pasien menggunakan pengobatan komplementer adalah gender dengan P value = 0.049, pemasukan rumah tangga P= 0.048 dan frekuensi kontrol gula darah P= 0.036. Swedish massage terbukti efektif memberikan efek penurunan kadar glukosa darah pada anak dengan DM nilai P =0.00. sampel menggunakan pengobatan herbal mencapai 100%. Intervensi mind body 94,2%. 100%. Sampel mempercayai bahwa obat herbal dapat menurunkan kadar glukosa darah dan dapat mengatasi gejala DM 35,7%. Terdapat signifikansi kadar glukosa darah dan laktat sebelum dan sesudah pijat dengan nilai P<0.05. Terdapat penurunan level ansietas dan glukosa darah sebelum dan sesudah dilakukan intervensi pijat dengan nilai P 0.00.
Kesimpulan: terapi pijat merupakan terapi komplementer yang digemari. Hasil penelitian belum dapat digeneralisasi. Perlu dilakukan penelitian lanjutan