
POTENSI GULMA SEBAGAI PESTISIDA NABATI
Author(s) -
Dina Indriyanti Octavia,
Dewi Rahyuni,
Nasirudin Nasirudin
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal rekayasa lingkungan
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2716-4470
pISSN - 1411-3244
DOI - 10.37412/jrl.v19i1.13
Subject(s) - physics , traditional medicine , medicine
Penggunaan pestisida kimia dapat membahayakan lingkungan, oleh karena itu adanya pestisida nabati diperlukan untuk dapat menjaga lingkungan tetap terjaga. Penggunaan pestisida nabati dari gulma Babandotan, Siam dan Ajeran untuk mengendalikan hama ulat grayak dapat menjaga lingkungan tetap sehat, selain itu gulma yang terbuang dapat bernilai lebih ekonomis dan hama ulat grayak dapat dikendalikan tanpa penggunaan bahan kimia. Pestisida nabati dapat mengendalikan hama ulat grayak dengan adanya kandungan Saponin dan Alkaloid dalam ekstrak gulma yang dapat mengurangi nafsu makan, menimbulkan keracunan bagi hama hingga menimbulkan kematian hama ulat Grayak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi ekstrak gulma terhadap pengendalian hama ulat Grayak (Spedoptera litura), mengetahui formula antara jenis dan konsentrasi ekstrak gulma yang terbaik untuk mengendalikan hama ulat Grayak (Spedoptera litura)serta mengetahui korelasi antara konsentrasi ekstrak gulma untuk setiap jenis gulma terhadap kematian hama ulat Grayak (Spedoptera litura).Penelitian pembuatan pestisida nabati dari ekstrak gulma Babandotan, Siam dan Ajeran dilakukan dengan merendam daun gulma yang telah dihancurkan selama 72 jam untuk mendapatkan ekstrak gulma yang kemudian diencerkan dengan variasi konsentrasi masing masing gulma 0% (control), 15%, 30%, 45%, 60%, 75% dan 90%. Pengaplikasian pestisida nabati dilakukan dengan menyemprotkan pada daun sawi dan ulat Grayak 5 kali penyemprotan setiap 5 menit hingga ulat Grayak pergi secara keseluruhan atau hingga terdapat kematian ulat Grayak. Pengujian kandungan Alkaloid dan Saponin pada ekstrak gulma dilakukan di LPPT UGM dengan metode Spektrofotometri UV-vis.Hasil pengujian kandungan Alkaloid dan Saponin yang diperoleh dari pengujian di Laboratorium LPPT UGM pada ekstrak Babandotan (132,03µL/mL dan 1,57 %b/b), Siam (101,10 µL/mL dan 1,76 %b/b) dan Ajeran (42,74 µL/mL dan 1,79 %b/b).Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan uji BNT bahwa jenis dan konsentrasi ekstrak gulma berpengaruh nyata terhadap pengendalian hama ulat grayak, dan yang paling efektif mengendalikan dilihat dari parameter waktu kematiannya adalah pada ekstrak Babandotan dengan dosis 90% dengan waktu kematian rata-rata 313,3 menit. Berdasarkan uji regresi linier, jenis dan konsentrasi ekstrak gulma terhadap kematian ulat memiliki hubungan yang lemah, signifikan dan tidak searah.