
Mengontruksi Pengetahuan Kimia Menggunakan Penalaran Induktif Dengan Bantuan Lembar Kerja
Author(s) -
Abudarin Abudarin
Publication year - 2017
Publication title -
jurnal ilmiah kanderang tingang
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2721-012X
DOI - 10.37304/jikt.v8i2.67
Subject(s) - humanities , physics , psychology , art
Hasil Studi PISA tahun 2015 menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam menalar masih rendah, oleh karena itu peserta didik perlu didorong untuk mengonstruksi sendiri pengetahuan yang harus mereka kuasai melalui proses menalar. Tulisan ini berupaya untuk: (i) menjelaskan perspektif konstruktivisme dalam belajar dan pembelajaran; (ii) menjelaskan perlunya panduan belajar dalam mengonstruksi pengetahuan menggunakan penalaran induktif, (iii) megungkapkan kemampuan peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan kimia. Berdasarkan kajian teoritis dan empiris dapat diungkapkan hal-hal berikut. Dalam perspektif teori konstruktivisme belajar adalah proses dimana individu membangun struktur kognitif mereka, dengan demikian pembelajaran adalah proses dimana peserta didik aktif secara mental mengonstruksi pengetahuan baru yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Proses membangun pengetahuan dilakukan melalui aktivitas berfikir baik secara induktif maupun deduktif, namun demikian dalam praktiknya berpikir induktif lebih banyak digunakan dalam menemukan pengetahuan baru. Sebagai fasilitator tugas utama pendidik dalam pembelajaran konstruktivistik adalah “memampukan” peserta didik untuk mengonstruksi sendiri pengetahuan yang harus mereka kuasai melalui pemberian arahan, tuntunan, dan bimbingan yang efektif. Arahan, tuntunan, dan bimbingan akan lebih efektif apabila dikemas dalam panduan belajar misalnya dalam bentuk lembar kerja. Penyususunan lembar kerja dimulai dengan penyusunan kisi-kisi yang setidaknya memuat komponen indikator/tujuan pembelajaran, ungkapan pengetahuan yang harus dikonstruksi, data/informasi yang diperlukan, sumber data/informasi, cara memperoleh data/informasi, prasyarat pengetahuan, dan fasilitasi pendidik. Dengan menggunakan panduan belajar yang tepat peserta didik mampu mengonstruksi pengetahuan kimia dengan benar.