Open Access
Pelaksanaan Ibadah Haji di Zaman Pra Islam (Jahiliyyah) dalam Perspektif Sejarah [Implementation of Hajj in Pre-Islamic Times (Jahiliyyah) in a Historical Perspective]
Author(s) -
Rizalman bin Muhammad,
Ishak Suliaman
Publication year - 2015
Publication title -
deleted journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 1985-7667
pISSN - 2289-6325
DOI - 10.37231/jimk.2015.11.3.142
Subject(s) - hajj , pilgrimage , islam , philosophy , theology , religious studies , ancient history , humanities , history
The first pilgrimage undertaken by the prophet Ibrahim is at 20 centuries before Christ was mingled and infused with polytheism and idolatry before sent Prophet Muhammad. Therefore, it causes people do not know the actual pilgrimage. Arab peninsula residents who claim to profess the religion of Allah S.W.T. brought by prophet Ibrahim has forgotten the true religion. While Arab society has abandoned the teachings of Abraham, but they still respect the Kaaba and perform tawaf, hajj and umrah, standing at Arafah, staying overnight in Muzdalifah and perform the ritual sacrifice.
Key words: Pilgrimage, Pre Islam, Jahiliyyah, History Perspective
Ibadat haji yang pertama dilaksanakan oleh nabi Ibrahim ialah pada 20 kurun sebelum Masihi telah dicampur-aduk dan disebatikan dengan kesyirikan dan keberhalaan sebelum diutuskan Nabi Muhammad. Justeru itu, ia mengakibatkan manusia tidak mengetahui ibadah haji yang sebenar. Penduduk semenanjung Arab yang mendakwa menganut agama Allah s.w.t. yang dibawa oleh Nabi Ibrahim a.s. telah melupai agama tauhid yang sebenarnya. Walaupun masyarakat Arab sudah meninggalkan ajaran sebenar Nabi Ibrahim a.s., namun mereka masih menghormati Kaabah dan melakukan tawaf, menunaikan haji dan umrah, wuquf di Arafah, bermalam di Muzdalifah, melakukan ibadah korban. Namun ibadah yang mereka lakukan adalah rekaan terhadap agama hasil dari campur aduk dengan adat resam dan hawa nafsu.
Kata kunci: Haji, Pra Islam, Jahiliah, Perspektif Sejarah