
HUBUNGAN KONSUMSI SEDUHAN TEH HIJAU DENGAN PEWARNAAN EKSTRINSIK GIGI PADA KELOMPOK TANIDESA SINDANGKASIH KECAMATAN PURBARATU KOTA TASIKMALAYA
Author(s) -
samjaji samjaji
Publication year - 2020
Publication title -
jurnal ilmiah keperawatan gigi
Language(s) - Slovenian
Resource type - Journals
ISSN - 2721-2033
DOI - 10.37160/jikg.v1i2.526
Subject(s) - physics
Pewarnaan ekstrinsik adalah pewarnaan yang terdapat pada permukaan gigi akibat pewarnaan pelikel dari luar. Pewarnaan ekstrinsik biasanya disebabkan oleh konsumsi minuman berwarna, merokok dan penggunaan obat-obatan tertentu. Salah satu minuman berwarna yang dapat menyebabkan pewarnaan ekstrinsik adalah teh. Jika konsumsi teh dilakukan secara rutin, zat warna dalam teh akan terdeposit pada plak dan lapisan biofilm pada permukaan email yang dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi. Salah satu kandungan teh hijau adalah katekin yang bersifat anti mikroba dan dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans yakni bakteri yang dapat menyebabkan karies gigi.Selain kandungan yang memberikan efek yang baik bagi kesehatan gigi, tetapi perlu diingat juga bahwa kandungan Chromogen dan tannin atau pigmen pada teh juga mudah menempel pada gigi sehingga dapat menimbulkan pewarnaan ekstrinsik pada gigi.Pewarnaan ekstrinsik secara tekstur merupakan tempat akumulasi sisa makanan dan plak yang dapat menimbulkan penyakit gigi dan jaringan penyangganya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan konsumsi seduhan teh hijau dengan pewarnaan ekstrinsik pada kelompok tani di Sindangkasi Desa Sukanagara Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya.Metode menggunakan rancangan cross sectional dengan pengisisan kuesioner dan pemeriksaan intra oral berupa pewarnaan ekstrinsik dengan menggunakan ukur menurut Shaw dan Murray pada kelompok tani yang berjumlag 56 orang. Hasil menunjukkan dengan kriteria sangat baik berjumlah 4 orang (7,14%), kriteria baik berjumlah 24 orang (42,86%), kriteria sedang berjumlah 17 orang (30,36%), kriteria buruk berjumlah 10 orang (17,86%) dan kriteria sangat buruk berjumlah 1 orang (1,78%). Simpulan tidak ada hubungan konsumsi teh hijau dengan pewarnaan ekstrinsik gigi pada kelompok tani Desa Sukanagara Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya, dilihat dari uji statistik dimana p value 0,705.