
PENENTUAN PERIODE KRITIS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium cepa var. aggregatum L.) AKIBAT PERSAINGAN DENGAN GULMA DI KABUPATEN SUBANG
Author(s) -
Asep Ikhsan Gumelar,
Frengky Arya Saputra
Publication year - 2021
Publication title -
media pertanian
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-8946
pISSN - 2085-4226
DOI - 10.37058/mp.v6i1.2998
Subject(s) - horticulture , mathematics , physics , biology
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari penentuan periode kritis tanaman bawang merah yang diakibatkan oleh persaingan dengan gulma sehingga dapat ditetapkan waktu penyiangan yang paling tepat sehingga dapat diperoleh pertumbuhan dan hasil yang terbaik. Percobaan dilaksanakan di desa Tenjolaya, kecamatan Kasomalang, kabupaten Subang dengan ketinggian tempat 1.000 m diatas permukaan laut, jenis tanah Andisol, tipe curah hujan termasuk C (agak basah) menurut perhitungan Schmidt dan Ferguson (1951). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari delapan perlakuan, yakni : A. Disiangi 2 Minggu Setelah Tanam; B. Disiangi 4 Minggu Setelah Tanam; C. Disiangi 6 Minggu Setelah Tanam; D. Disiangi 8 Minggu Setelah Tanam; E. Tanpa disiangi 2 Minggu Setelah Tanam; F. Tanpa disiangi 4 Minggu Setelah Tanam; G. Tanpa disiangi 6 Minggu Setelah Tanam; dan H. Tanpa disiangi 8 Minggu Setelah Tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode kritis tanaman bawang merah akibat persaingan dengan gulma adalah 4 hingga 6 Minggu Setelah Tanam.