z-logo
open-access-imgOpen Access
North Sumatran Malay Folktales: Its Structure, Social Function and Meaning
Author(s) -
T. Thyrhaya Zein
Publication year - 2015
Publication title -
malay literature/malay literature
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2682-8030
pISSN - 0128-1186
DOI - 10.37052/ml.28(2)no1
Subject(s) - malay , meaning (existential) , linguistics , sociology , social function , humanities , art , philosophy , social science , epistemology
This study is a descriptive-qualitative analysis that uses the techniques of observation, interviews and written documents. The Systemic Functional Linguistic (SFL) approach based on the principle of semiotics is used in this study. The data analysis consists of folktales found in North Sumatra, that is, “Batu Belah Batu Betangkup”, “Putri Kuau” and “Sri Putih Cermin”. By using the SFL approach this study describes the structure, social function, and meaning of North Sumatran Malay folktales. From the analysis it is found that the structure, function and meaning of all the three NSM folktales are similar. The material and verbal processes found in the texts of the folktales depict life in the palace and the everyday life of North Sumatran Malay society in the past as well as in the present. North Sumatran Malay texts are the representation of culture and meaning in which the value of of North Sumatran Malay society are inherent. Keywords: folklore, “Batu Belah Batu Betangkup”, “Putri Kuau”, “Sri Putih Cermin”, systemic functional linguistics, North Sumatran Malay values Abstrak Kajian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yang menggunakan teknik pengamatan, wawancara dan kepustakaan. Pendekatan Linguistik Sistemik Fungsional (LSF) yang berdasarkan prinsip semiotik digunakan dalam kajian ini. Data kajian terdiri daripada cerita rakyat yang terdapat di Sumatera Utara, iaitu “Batu Belah Batu Betangkup” , “Putri Kuau” dan “Sri Putih Cermin” . Dengan menggunakan LSF kajian akan mengungkapkan struktur, fungsi sosial, dan makna cerita rakyat Melayu Sumatera Utara (MSU). Daripada analisis didapati struktur, ketiga-tiga cerita rakyat MSU ini memiliki struktur, fungsi, dan makna yang mirip. Proses material dan verbalnya yang terdapat dalam teks cerita rakyat menunjukkan cerminan kehidupan istana dan sehari-hari masyarakat Melayu Sumatera Utara baik yang terjadi pada zaman dahulu maupun masa kini. Teks Melayu Sumatera Utara mewakili budaya dan makna sebagai nilai yang dijunjung dan dijiwai oleh masyarakatnya. Keywords: cerita rakyat, “Batu Belah Batu Betangkup” , “Putri Kuau” , “Sri Putih Cermin” , linguistik fungsional sistemik, nilai Melayu Sumatera Utara

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here