
SELF- ACCEPTANCE DAN EMPOWERMENT PADA PASIEN KATARAK
Author(s) -
Chindy Maria Orizani
Publication year - 2017
Publication title -
adi husada nursing journal
Language(s) - English
Resource type - Journals
ISSN - 2502-2083
DOI - 10.37036/ahnj.v2i2.47
Subject(s) - medicine , gynecology , humanities , art
ABSTRAK
Sebagian penderita katarak mengalami ketidakberdayaan dalam melakukan kegiatan biasanya yang dilakukan karena penurunan kemampuan melihat sehingga sangat rentan terjadi cedera, maka agar penderita katarak tidak mengalami ketidakberdayaan memerlukan penerimaan diri (self-acceptance) dengan dapat menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya secara bermakna sehingga dapat mengendalikan situasi saat ini atau yang akan terjadi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan penerimaan diri dan keberdayaan pada pasien katarak. Jenis penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 40 penderita katarak dengan menggunakan tehnik consecutive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji koefisien kontingensi. Hasil menunjukkan sebagian besar responden berusia 66-75 tahun, laki-laki, berpendidikan terakhir SMP, memiliki penghasilan antara Rp.500.000,00-Rp. 1.000.000,00, pensiunan, lama menderita katarak antara 1 – 3 tahun dan menggunakan fasilitas kesehatan rumah sakit. Hasil menunjukkan mayoritas responden menerima kondisi tubuh dan berdaya, dengan p=0,000 dan r=0,614, yaitu terdapat hubungan kuat antara penerimaan diri dan empowerment pada penderita katarak. Perubahan pada penderita katarak tidak mempengaruhi penerimaan dirinya, karena responden beranggapan penyakit sudah wajarnya terjadi pada lansia.Diharapkan peran perawat dapat ditingkatkan terutama dalam memberikan edukasi pada penderita katarak & keterlibatan keluarga dalam perawatan.
Kata kunci: penerimaan diri, empowerment, pasien katarak
ABSTRACT
Most cataract patients experienced powerlessness in activities normally performed due to decreased ability to see so highly susceptible to injury, so that cataract patients do not experience the powerlessness requires self-acceptance to be able to realize and acknowledge personal characteristics and use them in carrying out their survival significantly so as to control the situation current or expected. The purpose of this study to identify a correlation of self-acceptance and empowerment in cataract patients. This type of research is correlational study with cross sectional approach. The research sample were 40 patients with cataract using consecutive sampling technique. Data were analyzed using contingency coefficient test. The results showed that most of the respondents aged 66-75 years old, male, junior high school education, have an income between Rp.500.000,00-Rp. 1.000.000,00, retirees, long suffering from cataract between 1-3 years and using hospitals as health facilities. The results showed the majority of respondents accept the condition of the body and empowerment, with p = 0.000 and r = 0.614, so there was a strong correlation between self-acceptance and empowerment in cataract patients. Changes in people with cataracts do not affect the self-acceptance itself, because respondents think the disease is already fair occur in the elderly. Expected role of nurses could be improved, especially in educating the cataract patient and family involvement in care.
Keywords: self-acceptance, empowerment, cataract patients
DOWNLOAD FULL TEXT PDF >>