Open Access
Identifikasi Kadar Boraks Pada Adonan Cireng Sebelum Digoreng Dan Sesudah Digoreng Pada Pedagang Gorengan Di Kecamatan Ciracas
Author(s) -
Masdianto Masdianto,
Wan Annisa
Publication year - 2019
Publication title -
anakes
Language(s) - English
Resource type - Journals
eISSN - 2745-6099
pISSN - 2088-5687
DOI - 10.37012/anakes.v5i1.325
Subject(s) - physics , food science , chemistry
campuran adonan yang berbahan utama tepung kanjiatau tapioka. Makanan ringan ini sangat populer di daerah Priangan, dan dijual dalam berbagai bentuk dan variasi rasa.. Pengawet bukan untuk makanan masih digunakan pada pembuatan cireng yaitu boraks. Boraks pada cireng jika masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan rasa mual,muntah-muntah, diare,kejang perut, bercak-bercak pada kulit, temperaturtubuhmenurun,ruamiritema kulityang menyerupaicampakdan kerusakan padaginjal,gelisah dan lemah juga dapatterjadi,kematianterjadiakibat kolaps pernapasan.Sedangkan pada keracunan kronik, dapat menyebabkan demam,anoreksia, anuria,kerusakanginjal,depresidanbingung.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya kandungan boraks pada adonan cireng sebelum dan sesudah diolah yang dijual pada pedagang gorengan di daerah kecamatan Ciracas. Uji laboratorium boraks dengan uji kualitatif menggunakan uji nyala api dan uji kurkumin, uji kuantitatif dengan metode spektrofotometri. Hasil uji kualitatif pada adonan cireng dan cireng goreng didapat 4 sampel positif mengandung boraks. Hasil uji kuantitatif pada 4 sampel adonan cireng sebelum dan sesudah digoreng diperoleh kadar terendah1,31 ppm dan kadar tertinggi 1,51 ppm. Kesimpulan masih ada pedagang cireng yang menggunakan boraks sebagai bahan pengawet . Boraks dilarang digunakan sebagai pengawet makanan berdasarkan Permenkes RI Nomor 033 Tahun 2012. Kata Kunci: Cireng, Bahan Tambahan Pangan, Boraks