z-logo
open-access-imgOpen Access
Upaya Pencegahan Dispepsia Menggunakan Bahan Alami sebagai Obat Herbal serta Kegiatan Penanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) Kota Batam 2022
Author(s) -
A Nur Rahmah Kurnia Sari,
Ryan Shara Anggaraini,
Rahmad Budi Prasetyo
Publication year - 2022
Publication title -
publikasi kegiatan abdimas
Language(s) - Italian
Resource type - Journals
ISSN - 2809-9214
DOI - 10.37010/pnd.v1i1.549
Subject(s) - gynecology , medicine
Dispepsia    merupakan    kumpulan    gejala     seperti  sensasi  nyeri  atau  tak  nyaman  di  perut  bagian  atas,  rasa  terbakar,  mual  muntah,  penuh  dan   kembung.    Terdapat    berbagai    mekanisme     yang  mungkin  mendasari  gejala  dispepsia  seperti  gangguan  motilitas  usus,  hipersensitivitas,  infeksi,   ataupun faktor psikososial. Prevalensi dispepsia fungsional di Inggris mencapai 23,8%, sedangkan di Amerika Serikat 15%. Di Indonesia belum terdapat prevalensi penyakit ini secara keseluruhan.  Berdasarkan  data  (WHO)  kasus  dispepsia  di dunia  mencapai 13-40%  dari  total  populasi  setiap  tahun.  Dispepsia  berada  pada  peringkat  ke-10  dengan proporsi  1,5%  untuk  kategori  10  jenis  penyakit  terbesar  pada  pasien  rawat  jalan  di seluruh rumah sakit di Indonesia (Suryati, 2019). Penderita dispepsia di Puskesmas Baloi Permai yang berkunjung ke puskesmas berjumlah 2.191 orang di antaranya 1.093 laki-laki dan 1.073 perempuan pada 3 bulan terakhir sejak Agustus–Oktober 2021. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit dispepsia dan cara menggunakan bahan-bahan alami sebagai pencegahan dispepia. Metode yang digunakan penyuluhan dengan ceramah, diskusi, tanya jawab dan demonstrasi. Adapun hasilnya dari 20 peserta warga di Kampung Air RW 11 yang mengikuti penyuluhan didapatkan nilai rata-rata pre-test sebesar 65% dan nilai post-test 95% di mana terjadi peningkatan pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dibandingkan dengan setelah diberikan penyuluhan yaitu sebanyak 30%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa penyuluhan. dan demonstrasi pencegahan dispepsia dengan bahan-bahan alami. Terapi dengan menggunakan bahan alami untuk pencegahan dispepsia. Adapun bahan-bahan yang dapat digunakan antara lain jahe, kunyit, sereh, dan jinten hitam.

The content you want is available to Zendy users.

Already have an account? Click here to sign in.
Having issues? You can contact us here